Cari Blog Ini

Jumat, 20 Oktober 2017

Musim Hujan Tiba, Petani di Pati Disarankan Ikut Asuransi

Pati – Petani di Pati disarankan untuk mengikuti asuransi menjelang musim hujan. Pasalnya, sejumlah lahan pertanian di Pati rawan terkena banjir saat musim penghujan tiba. Kepala Dinas Pertanian Pati Muchtar Efendi mengatakan, asuransi tani perlu diambil sebagai langkah untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana banjir. Karena itu, asuransi tani dinilai penting untuk petani maupun kelompok tani supaya tidak terjadi kerugian secara total.
“Asuransi tani bisa dilakukan perorangan maupun kelompok tani, nanti Dinas Pertanian sifatnya mengetahui. Selanjutnya diajukan ke Jasindo,” ujar Muchtar.
Sejauh ini, asuransi tani hanya mengover untuk tanaman padi. Sementara tanaman pertanian lainnya seperti palawija belum ada program asuransi tani.
Prosedurnya, petani membayar premi asuransi sebesar Rp 36 ribu untuk satu hektare sawah. Biaya premi itu sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 144 ribu.
“Biaya premi asuransi tani sebetulnya Rp 180 ribu per hektare, tapi dapat subsidi dari pemerintah. Petani tinggal bayar 30 persen saja. Ini peluang bagus untuk dimanfaatkan petani,” jelas Muchtar.
Saat ini, sedikitnya ada 2.500 hektare sawah yang didaftarkan program asuransi tani. Sebagian besar petani yang ikut asuransi tani dari kawasan Pati selatan.
Adapun pengajuan klaim asuransi, syaratnya harus ada kerusakan tanaman minimal 75 persen. Padi yang ditanam juga harus berusia minimal 30 hari.
Satu hektare sawah bisa diklaim hingga Rp 6 juta. “Lumayan, daripada rugi total. Ini sifatnya hanya antisipasi saja, tentu kita berharap tidak ada musibah dan bisa panen,” pungkas Muchtar.

Sumber Berita : http://www.murianews.com/2017/10/20/129089/musim-hujan-tiba-petani-di-pati-disarankan-ikut-asuransi.html