Cari Blog Ini

Jumat, 15 Desember 2017

Konsumen Langsung Diprioritaskan

KUDUS- Pemilik pangkalan elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus tidak bisa seenaknya lagi menjualnya elpiji bersubsidi kepada pengecer. Konsumen langsung dan pelaku usaha mikro diminta menjadi prioritas penjualannya. Selain itu, penjualan kepada pengecer dibatasi maksimal 50 persen.
Koordinator Hiswana Migas Kabupaten Kudus David Budi Agung mengatakan, pengawasan kepada pangkalan dilakukan rutin oleh agen. Penyaluran dari pangkalan kepada pembeli, baik pengecer maupun ke konsumen langsung, juga terus dipantau. ”Kami juga memantau pangkalan. Jadi tidak bisa seenaknya menjual semuanya ke pengecer,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini distribusi elpiji bersubsidi ke Kabupaten Kudus dinilai cukup aman. Hanya saja, masalahnya sampai sekarang adalah pengecer menjual elpiji 3 kilogram dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET). ”Makanya, kami imbau kepada masyarakat untuk membeli langsung ke pangkalan. Adapun pangkalan juga harus melayani. Kalau ada pangkalan terdekat yang tidak mau melayani, bisa dilaporkan ke Pemkab Kudus melalui Dinas Perdagangan,” terangnya.
Banyak Kejanggalan
Sementara itu, Kabid Fasilitasi Perdagangan dan Promosi pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno mengaku masih menemui banyak kejanggalan distribusi terutama dari tingkat pengecer. Dia mengaku, mengetahui di jalan raya ada pengecer yang bisa membawa elpiji dalam jumlah banyak.
”Pengendalian harga sangat sulit karena pengecer tidak masuk dalam sistem distribusi elpiji bersubsidi,” katanya. Untuk saat ini, dia mengaku tetap menerjunkan petugas untuk memantau ke pangkalanpangkalan dan melihan pendistribusian elpiji dari pangkalan. ”Kalau dari pangkalan, kami bisanya mengecek buku pelanggan,” terangnya. 


Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/21657/Konsumen-Langsung-Diprioritaskan