Cari Blog Ini

Jumat, 20 April 2018

Dampak Inbox, Dua PKL Kehilangan Omzet Rp 20 Juta

REMBANG-Dampak dari rangkaian perhelatan program Inbox SCTV, dua pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mangkal di Alun-alun Rembang bagian timur dipastikan akan kehilangan potensi omzet sebesar Rp 20,4 juta.
Pasalnya, keduanya tidak bisa berjualan lantaran tempat yang biasa digunakan berjualan ditutup puluhan tenda festival jamu yang merupakan rangkaian acara Inbox SCTV di Rembang. Relokasi yang disediakan oleh Dinas Perindutrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) di utara alun-alun tidak berhasil menampung keduanya. Akibat kondisi itu, mereka tidak bisa berjualan sejak Selasa (17/4) malam dan kemungkinan besar sampai Minggu (22/4) mendatang.
Perhitungan besaran omzet penghasilan yang hilang sebesar Rp 20,4 juta itu berasal dari dua PKL tersebut yang tidak bisa berjualan selama enam hari. Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Rembang Jumadi kepada Suara Merdeka mengutarakan, dua PKL yang tidak kebagian tempat relokasi sementara itu adalah dirinya dan Jumari.
Selama ini, dia berjualan nasi uduk dan ayam, sedangkan Jumari berjualan nasi rawon dan campur. “Selain berjualan di Alunalun, saya dan Pak Jumari ya tidak bekerja lainnya. Rata-rata pendapatan kotor PKL alunalun antara Rp 1,5 juta sampai Rp 1,7 juta. Kalau pendapatan bersih bisa mencapai Rp 300 ribu semalam,” terang Jumadi.
Meskipun tidak bisa berjualan dan kehilangan potensi omzet cukup besar, namun Jumadi mengaku tidak mempersoalkan hal itu. Menurutnya, ia sudah sering berjualan, sedangkan hiburan Inbox SCTV yang diadakan Pemkab belum tentu ada setiap tahun. Sekretaris Disperindagkop Kabupaten Rembang Susilo Hadi menegaskan, relokasi sementara PKLalun-alun sudah dilakukan.
Pihaknya total menyediakan 18 tenda untuk berjualan PKL di utara alun-alun. Tenda sudah terpasang sejak 17 April dan akan didirikan hingga acara Inbox selesai, 22 April 2018 mendatang. “Mungkin hari pertama PKL agak bingung. Saya tetap optimistis PKL mendapatkan banyak pengunjung.
Lima hari mereka kami relokasi lantaran ada festival jamu di timur alunalun,” ungkap dia. Dampak lain relokasi PKL yang dilakukan itu adalah hilangnya area parkir, terutama untuk mobil di utara alun-alun. Kondisi itu juga berpotensi memicu kesemerawutan lantaran tidak ada parkir khusus roda dua di utara alun-alun. 


Sumber Berita ; http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/45927/Dampak-Inbox-Dua-PKL-Kehilangan-Omzet-Rp-20-Juta