KUDUS – Cara unik dilakukan buruh rokok PT Djarum brak
Pengkol untuk memperingati Hari
Kartini. Dengan berpakaian kebaya, para
buruh yang hampir semua perempuan menyempatkan waktu sejenak untuk
memperingati kelahiran Kartini dengan berpuisi, Jumat (20/4).
Ya, meski berkebaya dan bersanggul, para buruh sebenarnya
beraktifitas seperti biasa. Namun, suasana berubah khidmat saat buruh
dikomando berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Sulistyani,
pengawas brak meneruskan dengan membaca puisi “Kartini” karya Jumari HS,
penyair yang juga kepala brak (rumah produksi rokok) Pengkol. "Habis
gelap terbitlah terang, terangnya menerangi dirinya. Menerangi kaumnya
dan menerangi negerinya, di lubang keterbelengguan. Habis gelap
terbitlah terang, Habis lelap terangnya tak padam-padam, di dada kaum
wanita".
Peringatan Hari Lahir Kartini memang menjadi tradisi para buruh di
brak Pengkol setiap tanggal 21 April. Karena tanggal 21 bertepatan hari
Sabtu, di mana brak rokok libur, pekerja menggantinya sehari lebih
cepat.
“Kartini itu sosok perempuan modern. Karena itu buruh pabrik yang
sebagian besar perempuan di Brak Pengkol mentradisikan peringatan Hari
Kartini setiap tahun,” katanya.
Bagi Jumari, buruh perempuan pabrik rokok adalah Kartini-Kartini masa
kini. Mereka tak hanya bekerja membanting tulang untuk nafkah
keluarganya, namun juga tak lupa tugas dan kewajibannya sebagai ibu
rumah tangga.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/3694/Hari-Kartini-Buruh-Rokok-pun-Baca-Puisi