Cari Blog Ini

Sabtu, 21 April 2018

Hari Kartini Buruh Rokok pun Baca Puisi

KUDUS – Cara unik dilakukan buruh rokok PT Djarum brak Pengkol untuk memperingati Hari
Kartini. Dengan berpakaian kebaya, para buruh yang hampir semua perempuan menyempatkan waktu sejenak untuk memperingati kelahiran Kartini dengan berpuisi, Jumat (20/4).
Ya, meski berkebaya dan bersanggul, para buruh sebenarnya beraktifitas seperti biasa. Namun, suasana berubah khidmat saat buruh dikomando berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Sulistyani, pengawas brak meneruskan dengan membaca puisi “Kartini” karya Jumari HS, penyair yang juga kepala brak (rumah produksi rokok) Pengkol. "Habis gelap terbitlah terang, terangnya menerangi dirinya. Menerangi kaumnya dan menerangi negerinya, di lubang keterbelengguan. Habis gelap terbitlah terang, Habis lelap terangnya tak padam-padam, di dada kaum wanita".
Peringatan Hari Lahir Kartini memang menjadi tradisi para buruh di brak Pengkol setiap tanggal 21 April. Karena tanggal 21 bertepatan hari Sabtu, di mana brak rokok libur, pekerja menggantinya sehari lebih cepat.
“Kartini itu sosok perempuan modern. Karena itu buruh pabrik yang sebagian besar perempuan di Brak Pengkol mentradisikan peringatan Hari Kartini setiap tahun,” katanya.
Bagi Jumari, buruh perempuan pabrik rokok adalah Kartini-Kartini masa kini. Mereka tak hanya bekerja membanting tulang untuk nafkah keluarganya, namun juga tak lupa tugas dan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.  


Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/3694/Hari-Kartini-Buruh-Rokok-pun-Baca-Puisi