Cari Blog Ini

Jumat, 11 Mei 2018

Bupati dan Wabup Jadikan Tenun Troso untuk Oleh-oleh Temu Festival

JEPARA PECANGAAN – Progam Tilik Desa kembali digelar. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Jepara kali ini berlangsung di Desa Troso, Pecangaan. Bertempat di Lapangan Mbaleg, Bupati Ahmad Marzuqi dan Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi menyapa masyarakat secara langsung.
Warga tampak antusias dengan kegiatan tersebut. Terbukti dengan banyaknya warga yang hadir di lokasi Tilik Desa.
Kegiatan sendiri diawali dengan penyambutan bupati dan wakil bupati Jepara. Setelahnya ditampilkan beragam potensi Desa Troso. Salah satunya peragaan Tenun Troso beragam motif.
Pada Tilik Desa kali ini, bupati dan wakil bupati dipanggil dengan nama akrab masing-masing. Yaitu pak Marzuqi dan Mas Andi. Dalam acara itu keduanya dan masyarakat berbincang mengenai akselerasi pembangunan infrastruktur dan pariwisata. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan desa wisata Troso ke depan bisa lebih maksimal.
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi sendiri berharap progam tilik desa bisa menjadi sarana komunikasi antara Pemkab Jepara dengan masyarakat. Untuk mendukung pengembangan pariwisata di Desa Troso, ada pembenahan infrastruktur yang tahun ini dilaksanakan di Kecamatan Pecangaan. Di antaranya pelebaran jalan Pecangaan sampai Sowan Lor dengan anggaran mencapai Rp 2,4 miliar serta jalan Pecangaan Damarjati dengan anggaran Rp 1,9 miliar. Harapannya dengan jalan yang luas, wisata bisa bertambah maju.
Camat Pecangaan M Tahsin mengatakan, masyarakat Desa Troso bangga bisa terpilih menjadi lokasi progam tilik desa. Terlebih kali ini temanya seputar pembangunan infrastruktur untuk menunjang kepariwisataan. ”Desa Troso sudah beberapa tahun memperoleh SK Bupati Jepara sebagai desa wisata. Harapan kami, dengan dukungan pemerintah baik peningkatan infrastruktur dan promosi, desa wisata ini bisa semakin berkembang,” katanya.
Salah satu warga Desa Troso, Supri menyatakan, jalan yang biasanya dilewati wisatawan saat ini masih ada yang berlubang. Di antaranya jalur Dishub sampai Mbaleg. ”Kami berharap jangan menunggu rusak baru diperbaiki,” tuturnya.
Dia melanjutkan, dia merasa kesulitan mencari tenaga kerja setelah ada perusahaan-perusahaan garmen. Dia merasa pengrajin Tenun Troso tidak mampu mengejar upah. ”Dulu saya punya 16 sekarang tinggal 4 mesin,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut Bupati Jepara menginstruksikan perawatan jalan dengan klinik jalan setelah sebelumnya melakukan invertarisir. Soal tenaga kerja sendiri dia menyatakan perusahaan asing jangan menjadi kambing hitam, sebab di sisi lain pemerintah punya tugas mengurangi pengangguran dan menekan kemiskinan. ”Jadi kalau ada investor masuk akan dimaksimalkan,” ungkapnya.
Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi menambahkan, dari jumlah penduduk Jepara yang mencapai 1,2 juta, angka pengangguran sebanyak 18 ribu orang. Jumlah tersebut menurun drastis jika dibandingkan dengan sebelum ada pabrik-pabrik yakni angka pengangguran di atas 50 ribu orang. ”Dengan ada pabrik pengangguran terkurangi,” tuturnya.
Masalah kendala penjualan yang saat ini dihadapi pengrajin Tenun Troso, Andi menyatakan, perlu upaya promosi yang lebih aktif lagi. ”Supaya Tenun Troso bisa bersaing dengan produk tenun luar daerah yang memiliki nilai jual tinggi, dengan begitu pengrajin juga bisa berikan upah tinggi pada pekerja. Dengan gaji tinggi minimal sesuai UMK, tentunya tak akan kesulitan memperoleh karyawan lagi,” imbuhnya.


Sumber Berita   :  https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/05/11/72391/bupati-dan-wabup-jadikan-tenun-troso-untuk-oleh-oleh-temu-festival