Hakim Pengadilan Agama Jepara Sugiyanto mengatakan tim teknis yang
terdiri dari Badan Rukyatul Hilal Kabupaten Jepara, Fakultas Syariah
Unisnu Jepara, Lajnah Falakiyah PCNU Jepara, dan masyarakat lain tidak
melihat adanya bulan. Selain itu kondisi cuaca yang berawan sempat
menyulitkan petugas dalam melihat hilal. Namun ada teropong elektrik
yang bisa mendeteksi bulan. “Cuaca memang agak sedikit mengganggu. Tapi
ada alat elektrik yang menunjukkan tidak terlihat bulan,” ujarnya.
Sugiyanto menambahkan, umur bulan pada pengamatan tim teknis adalah 0
jam. Sedangkan syarat imkanur rukyahnya minimal 8 jam. Sehingga
diputuskan bahwa tidak ada satu pun petugas yang melihat bulan. “Sesuai
dengan perkiraan, awal Ramadan jatuh pada besok (Kamis, (17/5)),”
tuturnya.
Sementara itu, dosen Fakultas Syariah dan Hukum Unisnu Jepara Hudi
menyatakan bahwa dari pengamatan melalui teropong memang tidak terlihat.
Baik dari teropong manual maupun teropong elektrik digital. Pihaknya
mengantisipasi cuaca berawan dengan membawa teropong elektrik tersebut.
“Teropong elektrik akan menembak posisi matahari. Secara otomatis akan
kontrol posisi bulan. Mendeteksi keberadaan bulan,” paparnya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/05/16/73694/teropong-manual-dan-elektrik-tak-deteksi-hilal-di-pantai-kartini
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/05/16/73694/teropong-manual-dan-elektrik-tak-deteksi-hilal-di-pantai-kartini