Cari Blog Ini

Jumat, 08 Juni 2018

Pemudik Berkendaraan Pribadi 12,24 Juta Orang

JAKARTA - Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik berkendaraan pribadi selama Idul Fitri 2018 mencapai 12,24 juta orang atau naik 27,77 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum juga naik menjadi 19,5 juta atau 5,17 persen lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Cris Kuntadi menjelaskan, pemudik berkendaraan pribadi terbanyak adalah mereka yang menggunakan sepeda motor. Pada 2017 ada 6,97 juta pemudik bermotor, sedangkan tahun ini diperkirakan 8,52 juta atau naik 33,3 persen. ”Mudik dengan kendaraan roda dua sebenarnya tidak aman. Kami tidak menyarankan masyarakat mudik dengan motor,” kata Cris.
Menurutnya, ada beberapa moda yang memberangkatkan pemudik motor secara gratis, seperti kereta api. Motor diangkut kereta secara gratis. Pemudik cukup membayar tiket kereta. Kemudian menggunakan bus. Pemudik akan berangkat dengan bus dan motor mereka diangkut truk. Terakhir, dengan kapal. Namun sayang, kurang dilirik oleh masyarakat.
Untuk mengangkut sepeda motor pemudik, Kementerian Perhubungan menyediakan 1.130 bus untuk kuota 50.850 orang dengan 70 truk untuk mengangkut 3.150 motor ke 32 kota. Untuk mudik dengan kereta api, pemerintah menyiapkan kuota pengangkutan 18.096 motor ke 32 stasiun. Untuk moda transportasi laut, Kemenhub menyiapkan tiga kapal penyeberangan dengan kuota 6.000 orang dan 3.000 motor ke tiga kota dan enam kapal laut untuk mengangkut 30.400 orang dan 15.200 motor. Sementara itu, mulai Jumat (8/6) ini pukul 06.00 jalan tol Salatiga-Colomadu dan Kartasura- Sragen-Ngawi resmi dibuka untuk pemudik dan pengguna kendaraan umum.
PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) bersama kepolisian dan instansi terkait fokus mengamankan jalur tol fungsional itu sampai 17 Juni. Tol akan dibuka pukul 06.00-17.00. Kamis (7/6), PT JSN dan Unit 7 Patroli Jalan Raya Kartasura Ditlantas Polda Jateng menggelar apel kesiapan di pintu tol Klodran, Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. PT JSN dan kepolisian juga telah mengecek kembali kelayakan jalur tol fungsional Salatiga- Colomadu sejauh 32,65 kilometer dan sebagian jalur tol Colomadu-Sragen. ”Mulai besok (hari ini-Red) jalur tol mulai Salatiga-Boyolali-Solo-Karanganyar-Sragen hingga Ngawi siap dilalui pemudik,” terang Direktur Utama PT JSN David Wijayatno.
Dia berharap pengoperasian itu bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional dan jalan provinsi/kabupaten/kota selama arus mudik. ”Semoga wilayah-wilayah di Boyolali, Solo, Karanganyar, dan Sragen terhindar dari kemacetan,” katanya.
Pimpro Tol Salatiga-Colomadu Edy Broto mengungkapkan, jalur tol itu dalam kondisi baik dan sudah dicor. Selama arus mudik, jalur sepanjang total 122 kilometer tersebut digratiskan sampai 17 Juni. Khusus tol Boyolali-Ngawi sepanjang 90 km, lanjut David, PT JSN dan kepolisian serta pihak terkait siap mendukung operasional tol selama 24 jam.
Kartu Tol
David mengimbau pemudik membekali diri dengan kartu tol. Sebab, memasuki pintu tol Ngawi menuju Wilangan akan diberlakukan tarif. Berdasarkan pemantauan, ruas tol Salatiga- Colomadu sudah dibeton rigid. Namun, mulai Tlatar, Mojosongo sampai Ampel, Kabupaten Boyolali menyempit karena baru ada satu lajur sehingga pengguna jalan harus ektra-hati-hati saat kondisi gelap. Jalur darurat di Jembatan Kalikenteng, Salatiga juga menjadi perhatian serius. Jalur alternatif di sana berupa turunan tajam dan jalan menanjak sejauh 500 meter. ”Kami sudah siapkan penerangan, menyiagakan petugas, dan memasang ramburambu agar pemudik meningkatkan kehati-hatian dan konsentrasi saat melintasi jalur sementara di Kalikenteng,” imbuh Edy Broto.
Di Bandung, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hindro Surachmat mengatakan, truk-truk angkutan barang diimbau tidak melewati jalan tol selama dua hari, Jumat- Sabtu (8-9/6). Pelarangan itu dipercepat dari semula mulai H- 3 Lebaran. Kemenhub sudah mengirim surat edaran kepada pengusaha angkutan barang. ”Tanggal 9-10 Juni akan menjadi titik kritis, kemacetan tinggi. Dengan kondisi tersebut, kami imbau truk tidak masuk ke jalur tol,” tandasnya. Akhir pekan ini diperkirakan arus kendaraan yang keluar dari Jakarta ke Jateng bakal mencapai puncak. Menyusul cuti bersama yang lebih panjang, masyarakat diprediksi lebih awal kembali ke kampung halaman.
Karena sebatas imbauan, Hindro menyarankan pengemudi truk melewati jalur arteri pantura yang relatif lebih sepi. Mereka diminta tak masuk ke tol seperti Tol Cikampek dan Tol Cikopo-Palimanan. Kebijakan tersebut berlaku sejak Jumat (8/6) pukul 18.00 hingga Sabtu (9/6) pukul 24.00.


Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/93753/pemudik-berkendaraan-pribadi-1224-juta-orang