Cari Blog Ini

Rabu, 06 Juni 2018

Pengelolaan Diserahkan Paguyuban Akhirnya Pasar Wonokerto Diresmikan

REMBANG - Pasar Wonokerto yang berada di Desa Wonokerto Kecamatan Sale, akhirnya secara resmi dioperasikan, Selasa (5/6) sore. Sebelum diserahterimakan dari pusat, pasar ini dikelola Paguyuban Pedagang.
Peresmian dilakukan sebagai tanda pasar bantuan APBN 2017 senilai Rp 4,6 miliar itu, sudah difungsikan sebagai aktivitas jual-beli. Meskipun sudah diresmikan, ada sejumlah catatan kurang baik yang terlihat pada kondisi fisik pasar.
Saluran drainase yang dibuat secara manual terlihat cukup sederhana dan tidak rapi. Air rawan meluber saat musim hujan tiba. Selain itu bagian kamar mandi dan WC, pada Selasa siang belum dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, seperti bak air atau gayung.
Bahkan informasi dari pedagang, air baru mengalir pada Senin (4/6). Bangunan musala pun demikian, masih kotor dan belum layak dimanfaatkan. Di luar catatan minus itu, aktivitas jual-beli pedagang di sana sudah dimulai sejak 31 Mei 2018 lalu.
Meskipun masih sepi, sejumlah pedagang mulai merintis usaha di tempat baru. Beberapa pedagang yang konsisten beraktivitas setiap pagi adalah pedagang daging, pakaian, gerabah serta emas.
Seorang pedagang, Nur Solik mengatakan, sejak mulai ada aktivitas akhir Mei lalu, warga sudah cukup banyak yang mencoba mencari kebutuhan di pasar. Apalagi pasar krempyeng yang berada di depan masjid saat ini sudah tidak difungsikan. ”Tempatnya lumayan enak.
Hanya ada beberapa yang harus disempurnakan, seperti halaman depan, kamar mandi dan saluran air. Semoga setelah diresmikan nanti aktivitas pasar semakin ramai,” terang pedagang telur itu.
Tak Lebih Nyaman
Pedagang lainnya, Indarwati mengakui, di awal operasionalnya, Pasar Wonokerto tidak lebih nyaman dari pada pasar krempyeng. Bahkan, dari sisi lokasinya, pasar krempyeng justru lebih srategis.
”Pasar krempyeng dekat dengan permukiman. Tetapi kalau pasar baru ini jauh, pengunjung harus memutar sebelum masuk. Apalagi pedagang belum lengkap. Kemungkinan sebagian pedagang menempati setelah Lebaran,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Pasar Disperindagkop Kabupaten Rembang, Isnan Suprayogi menyatakan, sebelum serah terima dari pemerintah pusat dilakukan, penanggungjawab pasar adalah paguyuban pedagang.
Pihaknya sudah membentuk paguyuban pedagang yang diketuai langsung Kades Wonokerto, Eko Cahyanto. Paguyuban memiliki kewenangan mengatur pedagang, parkir, kebersihan serta keamanan.
”Sampai detik ini kami belum menerima laporan soal jumlah pedagang di sana. Kami serahkan hal itu ke paguyuban. Tapi dipastikan 60 pedagang pasar krempyeng terakomodasi semua,” papar Isnan.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan kapasitas pasar 237 pedagang, dengan rincian 198 los serta 39 kios. Terkait fasilitas yang belum sempurna rencananya akan dianggarkan untuk penyempurnaan pada 2019 mendatang.


Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/92802/pengelolaan-diserahkan-paguyuban