REMBANG - Sebagaimana kegiatan rutin tahunan setiap
Bulan Ramadan, SMP 1 Kaliori tahun ini kembali menggelar pesantren
kilat. Yang membedakan dengan kegiatan tahun lalu, pesantren kilat tahun
ini difokuskan sebagai penangkal kenakalan remaja.
Maklum saja, kenakalan remaja di Kabupaten Rembang belakangan cukup
menjadi perhatian. Bahkan, beberapa waktu lalu disebut ditemukan kasus
penyalahgunaan narkoba oleh siswa kelas 2 SMP.
Berangkat dari hal itu, SMP 1 Kaliori tahun ini memanfaatkan momen
pesantren kilat untuk memantapkan mental siswa agar tidak terbujuk pada
godaan kenakalan remaja. Bekal spiritual diberikan dengan menggandeng
petugas KUA Kaliori.
Secara berturut-turut mulai tanggal 2-6 Juni, seluruh siswa
difokuskan berada di sekolah hingga sore hari. Mereka mendapatkan
pendalaman materi keagamaan, terutama berkaitan dengan cara menangkal
kenakalan remaja.
Mereka diminta lebih peka menggunakan hati nurani daripada nafsu.
Sekolah mencoba mengolaborasikan pembekalan materi keagamaan dengan
sosialisasi bahaya kenakalan remaja untuk mendapatkan hasil yang
efektif.
Selain mendapatkan ceramah, siswa juga disuguhi berbagai dampak
kenakalan remaja melalui poster, salah satunya bahaya penggunaan
narkoba.
Cukup Efektif
Pembekalan materi keagamaan dengan melibatkan pihak luar sekolah
ternyata cukup efektif. Para siswa berebut melontarkan pertanyaan untuk
para pemateri, terutama terkait persoalan puasa Ramadan.
”Kegiatan Ramadan kali ini kami bagi dalam dua sesi berbeda. Sesi pertama untuk kelas VII, dan sesi kedua siswa kelas VIII.
Kami fokuskan, momen Ramadan ini, untuk membekali siswa agar tidak
terjerumus dalam kenakalan remaja,” terang Waka Kesiswaan SMP1 Kaliori,
Wijanarto. Ia menyebutkan, upaya lain untuk menangkal kenakalan remaja
dengan meningkatkan intensitas pengawasan terhadap barang bawaan.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/92820/pesantren-kilat-tangkal-kenakalan-remaja