Cari Blog Ini

Kamis, 07 Juni 2018

Antisipasi Merapi, Disiapkan Rp 2,5 Miliar


BOYOLALI,   -  Pemkab Boyolali menyiapkan Rp 2,5 miliar dari pos dana tak terduga guna mengantisipasi kemungkinan letusan Gunung Merapi. Pemkab tidak memiliki anggaran khusus untuk Merapi, namun dana itu disiapkan mengingat ancaman erupsi Merapi bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sekda Pemkab Boyolali, Sri Ardiningsih  menjelaskan, selama ini memang tak ada anggaran khusus penanganan kebencanaan Merapi. Dana penanganan bencana sudah disiapkan dari pos Anggaran Tak Terduga.
‘’Anggaran tersebut memang khusus disiapkan untuk antisipasi kejadian yang tak rutin atau tak bisa diprediksi,’’ katanya.
Namun anggaran tersebut bisa cair atau digunakan, bila ada Surat Keputusan (SK) Bupati yang menyatakan wilayah Boyolali dalam kondisi darurat, semisal untuk kebencanaan dalam skala besar seperti erupsi Merapi ataupun bencana lain yang membuat adanya penetapan status darurat bencana.
Anggaran tersebut tidak bisa digunakan untuk penanganan kebencanaan skala kecil atau minor, misalnya banjir, longsor, dan puting beliung. Anggaran tak terduga tersebut dianggarkan setiap tahun.  ‘’Namun peruntukannya untuk kejadian atau bencana besar yang statusnya darurat,’’ jelasnya.
Terkait status Gunung Merapi yang saat ini di level Waspada, pihaknya sudah berkoordinasi dengan forum kebencanaan Merapi. Di antaranya dengan Pemkab Magelang, Sleman, BPPTKG, serta instansi terkait lainnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepala dan perangkat desa yang tergabung dalam konsep sister village. Konsep ini adalah sistem penanganan pengungsi Merapi, dimana warga sekitar Merapi yang mengungsi akan ditampung di rumah-rumah warga di desa yang sudah ditetapkan menjadi lokasi pengungsian.
Pihaknya juga memantau dan menyiapkan kebutuhan logistik pengungsi dari Dukuh Stabelan dan Takeran, Desa Tlogolele, yang masih bertahan di Tempat Penampungan Sementara (TPPS) Tlogolele, setelah letusan Merapi terakhir pada 1 Juni lalu.
‘’Saat ini, masih ada sekitar 70 warga, mayoritas wanita, anak-anak, dan manula, yang masih bertahan di pengungsian karena trauma. ’’Namun, saat malam hari, jumlahnya bertambah, tapi belum terlalu berat," tandasnya.



Sumber Berita :   https://www.suaramerdeka.com/news/baca/93475/antisipasi-merapi-disiapkan-rp-25-miliar