Ketua panitia pesantren kilat, Ali Sadikin, mengatakan
lomba adzan ini diikuti empat siswa dari SLB Pati. Mereka siswa
laki-laki dari kelas 4 SDLB hingga usia SMA.
“Dari kelas C dimana siswa dari tuna grahita, empat siswa
itu dinilai dari pelafadzan, keindahan suara, dan etika atau sikap
ketika mengumandangkan adzan,” ungkapnya.
Dari pengamatannya, masih banyak kekurangan dari peserta, dari sisi pelafadzan dan urutan masih banyak kekurangan.
“Meski kami berkebutuhan khusus, tapi kita sama diciptakan
Allah, ingin menunjukkan kami mampu, meski tidak sehebat anak umum.
Contoh melantunkan adzan, lomba membaca surat pendek, wudhu dan sholat,”
ungkap Ali.
Secara tidak langsung, melalui lomba Mengumandangkan adzan
kali ini bertujuan melatih pelajar tuna grahita untuk bersosialisasi
dengan masyarakat.
Pesantren kilat Ramadhan dari MKKS SLB Pati ini diikuti 75
pelajaran berkebutuhan khusus yang bertempat di gedung sekolah setempat.Sumber Berita : http://wartapati.com/siswa-slb-pati-adu-kebolehan-lantunkan-adzan/