Cari Blog Ini

Senin, 09 Juli 2018

ABT Jadi Andalan hingga 2021

KUDUS - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus dipastikan harus mengandalkan 53 sumur produksi sebagai sumber air baku hingga 2020-2021. Pasalnya, rencana pemanfaatan air baku dari Waduk Logung yang diproyeksikan tercapai pada 2019-2020, tertunda.

Direktur Utama PDAM Kudus, Achmadi Safa menyatakan, institusinya sudah melakukan berbagai persiapan sejak pembangunan Waduk Logung dimulai pada 2016.

Bahkan, dana pendukung penyiapan jaringan distribusi air sudah dihitung. ”Nominalnya, berdasarkan kondisi terkini diperkirakan sekitar Rp 15 miliar,” katanya.

Institusi Terpisah

Rencana semula, tahun 2019-2021 sumber air bawah tanah akan ditinggalkan secara bertahap. Selanjutnya, air permukaan menjadi sumber utama.

Air permukaan dipasok dari Waduk Logung dan embung mini di lereng Pegunungan Muria. ”Ada kebijakan dari pusat soal pembangunan infrastruktur pengolahan dan jaringan distribusi air bersih,” jelasnya.

Masing-masing bagian pemanfaatan air baku dikerjakan institusi terpisah. Penyediaan air baku dan jaringan hingga reservoir ditangani Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana di bawah Dirjen Sumber Daya Air (SDA).

Instalasi Pengolahan Air (IPA) ke distribusi dilakukan satuan kerja (satker) air minum di bawah Dirjen Cipta Karya. ”Kita dapat bergerak bila kedua institusi menyelesaikan tugasnya,” paparnya.

Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Zulfan Arief Mustafa, Zulfan Arief Mustafa, ketika dikonfirmasi membenarkan dua pekerjaan penyiapan infrastruktur dilakukan dua institusi berbeda. Mengenai kemungkinan kedua pekerjaan dilakukan secara bersamaan, menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Pekerjaan yang menjadi kewenangannya yakni pembuatan fisik waduk. Bila memungkinkan, penuntasan waduk dilakukan pada Agustus dari target 18 Desember 2018. ”Segala sesuatunya disesuaikan kondisi lapangan,” ujarnya.


Sumber Berita :  https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/101979/abt-jadi-andalan-hingga-2021