Jepara – Puluhan penyandang disabilitas di Kabupaten
Jepara difasilitasi untuk mengikuti ujian SIM D (khusus difabel) secara
gratis oleh Fraksi Nasdem DPRD Jepara bersama relawan Volunteer Jepara.
Ada 35 warga berkebutuhan khusus yang mengikuti ujian SIM di Polres
Jepara tersebut. Dengan kondisi ini para difabel yang sebelumnya harus
kucing-kucingan jika mengendarai sepeda motor karena takut kena razia,
kini bisa tenang.
Selain itu menurut Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Jepara, Nur
Hidayat, upaya ini dilakukan juga untuk menekan angka kecelakaan lalu
lintas.
Karena menurutnya, para difabel yang mendapatkan SIM D sudah
dipastikan layak untuk mengemudi dan paham dengan aturan-aturan
lalu-lintas. Pasalnya, proses ujian untuk mendapatkan lisensi itu sama
dengan masyarakat umum.
“Mereka sebenarnya juga ingin taat peraturan lalulintas. Makanya
kita fasilitasi agar tak perlu kucing-kucingan lagi dengan petugas,”
kata Nur Hidayat, Kamis (5/7/2018).
Menurutnya, kaum difabel yang mengikuti program ini sebagian besar
adalah penyandang tuna daksa. Meski demikian, ada juga di antaranya yang
tuna tungu dan lainnya.
Ia menyebut, di Kota Ukir ada sekitar 6 ribu penyandang disabilitas.
Dari jumlah itu baru sebagian kecil yang terwadahi dalam sebuah
komunitas.
“Jumlah
yang masuk komunitas hanya sekitar 200-an. Oleh karenanya kami fokus
melakukan pendampingan. Termasuk memfasilitasi pembuatan SIM D, dan
program ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Meski berstatus difabel, namun proses untuk mendapatkan SIM yang
dijalani juga sama dengan warga pada umumnya. Warga berkebutuhan khusus
ini juga harus lolos tes kesehatan hingga uji berkendara dengan
kendaraan mereka.
Bahkan menurut Kapolres Jepara, AKBP Yudianto Adhi Nugroho, khusus
untuk penyandang tuna rungu juga harus memiliki alat bantu dengar.
Ia menyebut, pihaknya memang memprioritaskan pembuatan SIM D khusus
penyandang disabilitas. Meski demikian, syarat-syarat yang berkaitan
dengan keselamatan berkendara tetap harus terpenuhi.
“Itu penting untuk keselamatan mereka. Prinsipnya untuk pelayanan
kami berikan yang terbaik untuk penyandang difabel,” papar Yudhianto.
Salah satu penyandang disabilitas yang mengikuti program ini adalah
Ismail, warga Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Jepara. Pedagang asongan
ini mengaku kini tak lagi takut ada razia saat berjualan asongan dengan
menggunakan sepeda motor.
“Sudah 8 tahun ingin punya SIM. Selama ini ya takut kalau ada
polisi. Tapi sekarang sudah tenang karena sudah punya SIM D,”
pungkasnya.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2018/07/05/144895/difasilitasi-bikin-sim-d-puluhan-difabel-jepara-tak-lagi-kucing-kucingan-dengan-polisi.html