BLORA – Warga Blora mempertanyakan proyek pembangunan sistem
penyediaan air minum (SPAM), proyek bantuan pusat (APBN) yang sudah
digarap sejak empat tahun (2014), hingga kini belum ada kejelasan kapan
airnya mengalir.
Sejauh ini pipa jaringan distribusi utama (JDU) dari Cepu ke Blora
sudah rampung, dan sudah tertanam sejuah sekitar 42 kilometer dari
pinggir sungai Bengawan Solo, bahkan sudah sampai menara air di
Tegalgunung, Kota Blora.
“Seingat saya sudah digarap sejak 2014, tapi proyek yang katanya
bantuan pusat belum jelas kapan mengucurnya,” ungkap Sujadi (44), warga
Sambong, Minggu (8/7).
Pertanyaan yang sama dilontarkan Supriyanto (38), warga Kecamatan
Jiken, berharap proyek air bersih yang didengarnya berbiaya Rp 125
miliar lebih bisa segera mengalir ke rumkah-rumah warga.
Suroso (51), warga Jepon, Blora, juga mempertanyakan masalah yang
sama, soal proyek SPAM bantuan pusat yang pipanya tertanam di dekat
rumahnya hingga saat ini belum juga mengalir. “Para tetangga saya sering
tanya soal proyek air bersih yang airnya dari Bengawan Solo, tapi kapan
bisa dinikmati,” kata Suroso.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Blora,
Yan Riya Pramono, menegaskan sampai saat ini proyek SPAM belum
diserahkan ke Pemkab.
Tahap Uji Coba
Menurut Yan Riya, saat ini sedang tahap uji coba fasilitas, dan ada beberapa titik pipa yang belum connect. Pemkab (PDAM) berharap SPAM bisa segera dinikmati masyarakat luas.
Proyek multi years yang mulai digarap sejak 2014 lalu
melintasi lima kecamatan (Cepu, Sambong, Jiken, Jepon, Blora ), selain
dilengkapi menara air baru di Jiken, fungsinya untuk distribusi di tiga
kecamatan, Jiken, Jepon, dan Kota Blora.
Tidak hanya pembangunan jaringan pipa, proyek SPAM juga membangun intake di pinggir Sungai Bengawan Solo di Cepu, air dipompa di unit pengolahan yang ada belakang kantor PDAM Cepu.
Setelah air diolah, dipompa masuk ke unit booster
yang dibangun di barat Kota Cepu, selanjutnya air dipompa lagi ke
menara baru di timur Jiken untuk ditribusikan ke rumah-rumah warga
Kecamatan Jiken, Jepon, dan Kota Blora.
Diberitakan sebelumnya, proyek SPAM itu nantinya bisa melayani
kebutuhan air untuk 8.000 kepala keluarga, dibangun Kementrian Pekerjaan
Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya,.
Proyek sangat strategis, diperkirakan menelan dana sekitar Rp 130
miliar yang dilaksankan kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT
Hutama Karya, dan nantinya mampu beroperasi dengan kapasitas 200
liter/detik.
Dari IPA itu, air didistribusikan ke Kota Blora melalui pipa
transmisi diamter 450 mm sampai dengan booster pomp-01 di barat Cepu.
Dari lokasi ini terus didorong ke Blora dengan pipa trasmisi berdiameter
350 mm melalui booster pom-02 di Cabak.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/5021/Digarap-Sejak-2014-Air-Proyek-SPAM-Tak-Kunjung-Ngalir