KBRN, Jakarta : Kementerian Perhubungan menyebut kandasnya KM Lestari
Maju di Perairan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan karena faktor
cuaca.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H Purnomo
menjelaskan saat kejadian, ombak besar. Berdasarkan penuturan dari
penumpang yang selamat, sebenarnya nahkoda berusaha untuk menghindari
ombak dengan menepi ke bibir pantai. Namun naas, tiba-tiba ombak
menghantam kapal. Posisi kapal tidak tenggelam.
"Kapal tidak
tenggelam. Posisi miring. Terlihat ada mobil diatas. Memang waktu itu
situasi cuaca yang ekstrem. Saya mendapatkan info dari salah satu
keluarga penumpang, memang ombak besar sehingga kapal harus
diselamatkan. Nahkoda mengambil langkah bahwa kapal tidak dipinggirkan
akan lebih parah keadaannya sehingga dia (Nahkoda) mengambil langkah
untuk dilinggirkan dan harapannya bisa merapat di tempat aman tetapi
kondisinya miring," kata Agus, Kamis (5/7/2018).
Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat sebenarnya sudah
memberikan peringatan ketinggian ombak 0,5 meter hingga 2 meter.
Sebenarnya oleh nahkoda kondisi itu biasanya dapat diatasi karena sudah
terbiasa namun ternyata ombak diatas 2 meter.
"Ada info dari
ramalan cuaca bahwa ombak 0,5 meter sampai 2 meter. Itu kan prediksi.
Kenyataannya lebih dari itu ombaknya. Itu kan laut lepas. Ada surat
peringatan dini agar berhati-hati. Sebenarnya itu jalur yang biasa
dilewati. Mereka berfikir berpengalaman, bisa mengantisipasi tetapi
kondisi alam tidak bisa diprediksi," ujarnya.
Mengenai dugaan
mesin bocor sebagai penyebab kapal kandas, pihak Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan pendalaman. Namun
menurutnya tidak mungkin bocor kalau tidak ada benturan. Selain itu,
kondisi kapal layak, memiliki dokumen yang lengkap.
"Rasanya
dari data kapal belum lama docking, tidak mungkin kalau tidak ad
benturan lalu bocor. Dokumen kapal lengkap. Surat SPB lengkap, manifes
lengkap tapi Basarnas, Polair dan KNKT akan menyelidiki bersama,"
tegasnya.
Dia menegaskan aspek keamanan dan keselamatan adalah
prioritas . Surat kapal harus lengkap, kelaikan kapal, petugas harus
memiliki sertifiikat sehingga pengawasan sebelum melaut, sangat ketat.
Pihaknya akan memberikan sanksi apabila terbukti ada unsur kelalaian.
Seperti
diketahui, kapal kandas pada Selasa (3/7/2018) pukul 14.30WITA. Lokasi
kecelakaan berjarak 300 meter dari bibir pantai. Dalam kejadian itu, 34
orang penumpang meninggal dan 155 orang selamat. Muatan kapal tidak
sesuai data manifes. Didata, jumlah penumpang 139 orang namun petugas
mengevakuasi 189 orang. Kapal juga mengangkut kendaraan.
Sumber Berita : http://www.rri.co.id/post/berita/546117/nasional/kemenhub_km_lestari_maju_kandas_karena_cuaca_ekstrem.html