CEPU - Rencana pembangunan dalam rangka pengaktifan
kembali Bandar Udara (Bandara) Ngloram mulai disosialisasikan. Diawali
dengan sosialisasi rencana pemagaran lahan aset Bandara Ngloram di Balai
Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, kemarin.
”Kami perlu menyosialisasikan rencana itu kepada masyarakat karena
tidak mungkin tiba-tiba kami langsung melakukan pemagaran aset,” ujar
Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Perhubungan, Candra Jaya.† Dalam
sosialisasi itu, menurut dia, masyarakat mendukung penuh rencana
tersebut demi kelancaran tahapan aktifasi Bandara Ngloram.
”Masyarakat semua mendukung demi kelancaran pembangunan,” tandasnya.
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan pemagaran aset lahan Bandara
Ngloram dilakukan† berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan.
Meski nantinya akan dipagar namun masyarakat yang bermukim di sekitar
bandara tetap disediakan akses keluar masuk. Jika meterial pemagaran
sudah sudah siap, maka segera akan dilaksanakan pemagaran.
”Kami juga berencana melibatkan warga dalam pekerjaan pemagaran yang
dilakukan secara padat karya itu,” tegasnya.† Sosialisasi rencana
pembangunan Bandara Ngloram akan dilanjutkan Kamis (5/7). Yakni dengan
melakukan presentasi awal rencana induk atau masterplan Bandara Ngloram
di Kantor Pemkab Blora.
Di tempat terpisah, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Bandara
Ngolram, Djati Walujastono menjelaskan,†pembangunan Bandara Ngloram
merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan tersedianya modal dalam
jumlah besar dan bersifat kompleks karena†membutuhkan investasi
konstruksi dan instalasi yang cukup besar.†
Selain itu, kata dia, membutuhkan keterpaduan dari berbagai bidang
pekerjaan dan bidang keahlian, termasuk keterpaduan intramoda dan
antarmoda transportasi dalam cakupan wilayah yang dilayani.†Oleh karena
itu, lanjut dia, pembangunan dan pengembangan Bandara Ngloram
membutuhkan perencanaan yang matang agar investasi yang ditananamkan
dapat efektif dan efisien. ”Alhamdulillah Bandara Ngloram sekarang sudah
tersedia tanah sekitar 215.346 m2,” ujarnya.†
Lahan yang tersedia itu di antaranya runway panjang 900 meter dan
lebar 30 meter, taxiway sekitar panjang 150 meter dan lebar 23 meter,
apron dan bekas tanah bangunan terminal panjang 75 meter dan lebar 50
meter.
Sedangkan tanah perpanjangan runway masih tersedia panjang 1.650
meter dan lebar 110 meter. ”Pemagaran hanya sebatas aset tanah eks
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral saja belum termasuk perluasan
lahan,” katanya.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/100597/pembangunan-bandara-ngloram-disosialisasikan