JEPARA-PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B (Kit TJB)
menggelar coastal clean up di sepanjang pantai Pulau Panjang Jepara
kemarin. Ratusan peserta berbaris sesuai kelompok yang terbagi menjadi
lima zona. Dalam kegiatan bersih pantai tersebut, General Manager PT.
PLN Kit TJB Komang Parmita dan Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi ikut
serta memungut sampah plastik. Juga tamu undangan lainnya.
Setelah dua jam membersihakan area Pulau Panjang,
ratusan peserta berhasil kumpulkan 1,1 ton sampah. Puluhan karung sampah
diangkut petugas menggunakan perahu ke daratan. Sampah yang terkumpul
kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Bandengan untuk dipilah.
Hasilnya, 70 persen sampah yang terkumpul berupa sampah plastik.
Sampah beling sekitar lima persen. Sedangkan sisanya berupa styrofoam
dan sampah tak layak jual.
Humas PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B (Kit TJB) Grahita
Muhammad mengaatakan bahwa kegiatan bersih pantai tahun ini lebih
melibatkan seluruh kalangan masyarakat. Dengan harapan perwakilan
peserta bisa menjadi agen cinta lingkungan di masing-masing komunitas.
Terutama dalam menciptakan ekosistem Pulau Panjang yang lebih baik.
Sedangkan dua tahun lalu hanya diikuti oleh jajaran PT PLN (Persero) Kit
TJB.
Selain mengumpulkan sampah, dalam kegiatan tersebut juga dipasang 50
papan pengumuman. Serta penempatan 20 paket tong sampah organik dan
anorganik yang tersebar di kawasan Pulau Panjang. Salah satu komunitas
gerakan pungut sampah (GPS) Jepara juga mendemonstrasikan cara pembuatan
ekobricks.
Sejak dicanangkan pada 2015 berbagai kegiatan konservasi telah
dilakukan. Di antaranya, penanaman seribu pohon cemara laut,
penenggelaman artificial patch reef (APR) transplantasi seribu terumbu
karang, transplantasi seribu lamun, dan pelatihan restocking rajungan
untuk kelompok nelayan. Selain itu juga diadakan pembuatan 20 tempat
pemijahan rajungan, serta sertifikasi selam untuk masyarakat sekitar
Pulau Panjang.
“Hingga saat ini terdapat 28 jenis vegetasi tanaman jenis pohon di
Pulau Panjang. Sedangkan karang terdapat 26 jenis, dan delapan jenis
lamun. Juga ada lebih dari 40 jenis ikan,” jelasnya.
Ketika sedang membersihkan area pantai, rombongan bertemu dengan
salah satu kelompok anak muda yang selesai berkemah di Pulau Panjang.
Tidak jauhdari tempat mendirikan tenda, terlihat kobaran api. Melihat
hal itu kelompok pemuda tersebut ditegur untuk tidak membakar sampah di
Pulau Panjang. Lalu tumpukan sampah yang dibakar tersebut ditimbun
dengan dengan pasir oleh kelompok pemuda.
Sementara itu, di salah satu zona pembersihan pantai, tumpukan sampah
styrofoam diangkat menggunakan alat berupa jaring. Tanpa takut kotor,
General Manager PT. PLN Kit TJB Komang Parmita ikut mengambil sampah
yang mengapung tersebut menggunakan jaring. Dibantu tiga relawan, Komang
memasukkan sampah yang berhasil diambil ke dalam karung. Setelah itu
dilanjutkan dengan menyusuri zona bersih pantai bersam rombongan lainnya
hingga kembali lagi ke tenda utama.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari berbagai
kalangan. Mulai dari mahasiswa, komunitas otomotif, pecinta alam,
nelayan, dan rescuer. Didampingi petugas dari Dinas Lingkungan Hidup
Jepara, peserta dibagi menjadi lima tempat. Masing-masing zona memiliki
jenis sampah yang beragam. Seperti sampah plastik, styrofoam, bambu,
sandal, dan jenis sampah lainnya. Selama dua jam peserta kembali ke
panggung utama sambil membawa sampah yang berhasil dikumpulkan.
General Manager PT. PLN Kit TJB Komang Parmita mengungkapkan, Pulau
Panjang menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Jepara. Maka yang
harus dijaga adalah kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kegiatan
serupa pernah dilakukan pihaknya pada akhir 2016 lalu. “Dengan menjaga
kebersihan, minat wisatawan domestik dan mancanegara semakin baik. Jika
kunjungan meningkat maka akan berdampak pada perekonomian warga. Bersama
dengan pemerintah kabupaten kami kawal konservasi di Pulau Panjang ,”
tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi menyambut gembira
kerjasama konservasi di Pulau Panjang tersebut. Pihaknya mengapresiasi
kemajuan konservasi yang sudah dilakukan sejak 2015 lalu. Pohon cemara
laut sudah tumbuh setinggi sepuluh meter. Hal ini menjadi keunggulan di
lokasi tersebut. “Kegiatan semacam ini tidak hanya sekali saja. Rasa
kepedulian terhadap kebersihan perlu disampaikan kepada pengunjung.
Ketika pantai bersih, pengunjung senang,” paparnya.
Sumber Berita : https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/06/85908/kumpulkan-11-ton-sampah-70-persen-berupa-plastik