Grobogan – Capaian pendapatan asli daerah di
Grobogan dari sektor pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2018 belum bisa
maksimal. Indikasinya, hingga awal bulan Juli ini, pendapatan PBB yang
masuk baru sekitar 43 persen dari target.
’’Target pendapatan PBB tahun ini sekitar Rp 25 miliar. Hingga saat
ini baru tercapai Rp 10,98 miliar atau sekitar 43 persen dari target
yang kami tentukan,” ungkap Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan,
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Grobogan Wahyu Susetijono, Kamis
(5/7/2018).
Terkait kondisi itu, Wahyu meminta para kades yang capaiannya masih rendah agar memaksimalkan penarikan PBB di wilayahnya.
Kemudian, untuk PBB yang sudah dipungut hendaknya segera disetorkan
agar datanya bisa terinput dan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Hal itu perlu dilakukan karena masa jatuh tempo pembayaran
PBB berakhir pada 30 September mendatang.
”Bagi desa dan kecamatan yang bisa lunas PBB sebelum jatuh tempo
kami beri apresiasi. Langkah ini kita lakukan agar para kades serta
camat makin bersemangat untuk menangani pemungutan PBB,” katanya.
Upaya
lain untuk meningkatkan capaian pendapatan dari PBB tahun 2018 juga
dilakukan dengan mempercepat pencetakan Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT) PBB. Untuk SPPT PBB tahun 2018 sudah dicetak sejak awal
Desember tahun 2017. Pada bulan Februari 2018, semua SPPT sudah
terdistribusi ke desa-desa.
Jumlah SPPT tahun 2018 yang akan dicetak sebanyak 804.791 lembar.
Pencetakan SPPT tahun 2018 lebih banyak 5.250 lembar dibandingkan tahun
2017.
“Dengan cepatnya distribusi SPPT maka wajib pajak akan segera
mengetahui jika mereka punya kewajiban yang harus dilakukan pada
pemerintah. Yakni, bayar PBB . Selain itu, jika cepat diterima maka
wajib pajak bisa punya jeda waktu yang cukup untuk membayarkan PBB,”
imbuh Wahyu.
Ia menambahkan, PBB Perkotaan dan Pedesaan (P2) merupakan pajak yang
punya potensi besar di Grobogan. Dimana, pada tahun 2013
potensinya mencapai Rp 19,7 miliar lebih.
Kemudian, tahun 2014 naik jadi Rp 19,9 miliar lebih dan tahun 2015
naik lagi hingga Rp 22,6 miliar lebih. Sementara tahun 2016, potensinya
mendekati angka Rp 23 miliar dan tahun 2017 mencapai Rp 24 miliar.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2018/07/05/144889/sudah-dekat-jatuh-tempo-capaian-pendapatan-pbb-di-grobogan-masih-rendah.html