Cari Blog Ini

Kamis, 05 Juli 2018

Sudah Dekat Jatuh Tempo, Capaian Pendapatan PBB di Grobogan Masih Rendah

Grobogan – Capaian pendapatan asli daerah di Grobogan dari sektor pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2018 belum bisa maksimal. Indikasinya, hingga awal bulan Juli ini, pendapatan PBB yang masuk baru sekitar 43 persen dari target. ’’Target pendapatan PBB tahun ini sekitar Rp 25 miliar. Hingga saat ini baru tercapai Rp 10,98 miliar atau sekitar 43 persen dari target yang kami tentukan,” ungkap Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Grobogan Wahyu Susetijono, Kamis (5/7/2018).
Terkait kondisi itu, Wahyu meminta para kades yang capaiannya masih rendah agar memaksimalkan penarikan PBB di wilayahnya.
Kemudian, untuk PBB yang sudah dipungut hendaknya segera disetorkan agar datanya bisa terinput dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal itu perlu dilakukan karena masa jatuh tempo pembayaran PBB berakhir pada 30 September mendatang.
”Bagi desa dan kecamatan yang bisa lunas PBB sebelum jatuh tempo kami beri apresiasi. Langkah ini kita lakukan agar para kades serta camat makin bersemangat untuk menangani pemungutan PBB,” katanya.
Upaya lain untuk meningkatkan capaian pendapatan dari PBB tahun 2018 juga dilakukan dengan mempercepat pencetakan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB. Untuk SPPT PBB tahun 2018 sudah dicetak sejak awal Desember tahun 2017. Pada bulan Februari 2018, semua SPPT sudah terdistribusi ke desa-desa.
Jumlah SPPT tahun 2018 yang akan dicetak sebanyak 804.791 lembar. Pencetakan SPPT tahun 2018 lebih banyak 5.250 lembar dibandingkan tahun 2017.
“Dengan cepatnya distribusi SPPT maka wajib pajak akan segera mengetahui jika mereka punya kewajiban yang harus dilakukan pada pemerintah. Yakni, bayar PBB . Selain itu, jika cepat diterima maka wajib pajak bisa punya jeda waktu yang cukup untuk membayarkan PBB,” imbuh Wahyu.
Ia menambahkan, PBB Perkotaan dan Pedesaan (P2) merupakan pajak yang punya potensi besar di Grobogan. Dimana, pada tahun 2013 potensinya mencapai Rp 19,7 miliar lebih.
Kemudian, tahun 2014 naik jadi Rp 19,9 miliar lebih dan tahun 2015 naik lagi hingga Rp 22,6 miliar lebih. Sementara tahun 2016, potensinya mendekati angka Rp 23 miliar dan tahun 2017 mencapai Rp 24 miliar.



Sumber Berita :   http://www.murianews.com/2018/07/05/144889/sudah-dekat-jatuh-tempo-capaian-pendapatan-pbb-di-grobogan-masih-rendah.html