KUDUS, - Bupati Kudus terpilih H
Ir Muhammad Tamzil SH mengungkapkan akan memberi perhatian khusus pada
kawasan Gunung Muria serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Langkah untuk mewujudkan rencana tersebut, telah dilakukannya, sehingga nanti begitu dilantik langsung bisa tancap gas.
Tamzil yang dalam Pilkada berduet dengan Hartopo, menyatakan, Gunung
Muria merupakan kawasan yang strategis dalam kaitan konservasi
sumberdaya alam, wisata, perkebunan, maupun pertanian. Warga masyarakat
dipandang perlu dilibatkan secara aktif dalam membangun wilayah atas.
"Bahkan, beberapa hari lalu saya sudah koordinasi dengan BPSDA
Seluna, untuk keperluan perencanaan membangun embung di alur Sungai Dawe
dan Sungai Piji di wilayah Kecamatan Dawe," tuturnya dalam Ramah Tamah
Terfokus dengan warga masyarakat perhutanan sosial dan PKL se Kabupaten
Kudus di Taman Ria, Colo (Gunung Muria), Kecamatan Dawe, kemarin.
Hadir dalam acara itu para kepala desa dan ketua BPD dalam program
perhutanan sosial, Ketua Umum Rejo Semut Ireng R Paulus Ekanto, Ketua
Rejo Semut Ireng Cabang Kudus Masud, ratusan petani anggota Kelompok
Tani Hutan (KTH), serta pedagang kaki lima (PKL) se Kudus.
Ormas Rejo Semut Ireng, kata Masud, merupakan mitra Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mengurus program perhutanan sosial.
Bupati terpilih yang akan memimpin Kudus dari 2018 sampai 2023 itu,
meminta kepada petani penggarap lahan hutan yang telah masuk dalam
program perhutanan sosial, agar segera menyampaikan laporan mengenai
kebutuhan dasar dan mendesak.
"Saya ingin ada rencana yang bersifat teknis, bagaimana nantinya untuk mengelola lahan hutan," ujarnya.
Pihaknya berkesempatan melihat lahan hutan yang dimanfaatkan sebagai perkebunan kopi rakyat di Blok Kuncen di Desa Colo.
"Kopi saya kira adalah salah satu komoditi yang memiliki peluang
bagus. Selain budi daya tanamannya dan proses pengolahannya, kopi perlu
promosi yag serius," tandasnya.
Pada 25 Juni lalu, sehari sebelum pemungutan suara Pilkada, Tamzil
telah menanda tangani Pernyataan Komitmen untuk bersinergi dalam program
perhutanan sosial.
Sementara mengenai UMKM, Tamzil telah mencanangkan setiap tahun harus ada minimal 500 UMKM baru.
"Saya akan bentuk koperasi bagi UMKM, termasuk untuk PKL. Khusus PKL
agar mudah dan tertib pembinaannya, perlu adanya semacam kartu identitas
PKL," ucapnya.
Ketua Paguyuban PKL di lingkungan sekolah se Kudus, Yulianto Setiawan melaporkan, di Kudus ada 3.800 PKL.
"Yang khusus PKL di lingkungan sekolah ada sekitar 1.400 orang. Untuk
PKL di kawasan wisata Colo, sehabis ini akan kami masukkan sebagai
anggota paguyuban PKL," katanya.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/101657/tamzil-beri-perhatian-kawasan-muria-dan-umkm