Pati – Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
(Balingtan) Asep Nugraha Ardiwinata mengatakan, teknologi embung mampu
menghadapi dampak perubahan iklim baru-baru ini, terutama bagi lahan
tadah hujan (LTH).
“Untuk wilayah pertanian, seperti di Kecamatan Jakenan, paling
banyak lahannya pertaniannya adalah LTH. Apabila perubahan iklim
terjadi, maka tanaman yang ada di LTH tersebut rentan terhadap gagal
panen. Untuk itu, perlu adanya teknologi adaptif berupa panen hujan
(water harvesting) dengan menggunakan teknologi embung,” ungkapnya saat
dikonfirmasi, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, embung berfungsi sebagai tempat penampungan dan resapan yang dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air tanah.
Ketersediaan air di embung dapat meningkatkan intensitas tanam di
lahan kering dari indeks pertanaman (IP) 100 meningkat menjadi IP 200,
dan di lahan sawah tadah hujan dari IP 200 menjadi IP 300.
“Di kebun Percobaan Jakenan mempunyai 15 embung, terdiri atas 5
embung besar dengan total luasan 33.334 meter persegi dan kapasitas
tampung air 105.195 meter kubik. Selain itu, ada juga 9 embung berukuran
kecil dengan luasan beragam mulai dari 25 -750 meter persegi,”
bebernya.
Lebih
lanjut, di sana juga ada embung khusus untuk kebutuhan air bersih untuk
kebutuhan rumah tangga, kantor, mess tamu dan lainnya sebesar 8,35
meter kubik perhari. Sedangkan untuk kapasitas tampungnya mencapai 36.
348 meter kubik.
“Kami sudah membuktikan, embung yang secara khusus untuk kebutuhan
air bersih tersebut mampu digunakan selama tujuh bulan,” imbuhnya.
Selain itu, untuk mengurangi risiko gagal panen, pihaknya juga
menyarankan agar pembuatan embung di LTH tersebut menjadi prioritas.
Mengingat, sebagian lahan di wilayah Pati ini adalah lahan tadah hujan.
“Teknologi embung bagi Pati (terutama pesisir dan tadah hujan)
sangat penting dan strategis karena banyak manfaatnya. Selain sumber air
pertanian, juga dapat hasil tambahan ikan. Kemudian selain itu juga
dapat berfungsi sebagai pengendali banjir di pati. Dan tidak menutup
kemungkinan untuk kedpnnya embung juga dapat dimanfaatkan sebagai objek
wisata air,” tandasnya.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2018/07/06/144939/teknologi-embung-diklaim-mampu-hadapi-dampak-perubahan-iklim.html