"Memang saya ingin mengunjungi Pura Besakih. Saya tidak mengira kalau ternyata jaraknya dekat sekali dengan Gunung Agung, tapi itu tidak masalah," ujar wisatawan asal Chile, Pablo, di Karangasem, Sabtu.
Pablo mengaku jika mendapatkan informasi dari internet tentang kondisi Gunung Agung yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, namun hal tersebut tidak membuatnya untuk membatalkan rencana berkunjung ke Pura Besakih.
"Di Chile juga banyak gunung berapi yang aktif. Gempa sering terjadi di negara kami. Jadi saya merasa biasa saja, tidak takut karena saya mengerti langkah yang harus dilakukan apabila terjadi keadaan yang berbahaya," katanya.
Senada dengan itu, Ulfa Dwi, wisatawan domestik asal Probolinggo, Jatim, mengaku, dirinya bersama keluarga mengunjungi Pura Besakih karena memang ingin melihat kondisi Gunung Agung lebih dekat.
"Biasanya cuma lihat di berita, sekarang bisa melihat Gunung Agung langsung," katanya.
Ditanya mengenai kondisi Gunung Agung yang sesekali mengeluarkan asap kawah yang tampak dari kawasan Pura Besakih, ia mengaku sebenarnya juga khawatir apabila Gunung Agung mengalami erupsi sewaktu-waktu.
"Sebenarnya takut, tapi `tour guide` mengatakan kalau Pura Besakih aman dikunjungi karena berada di luar zona rawan bencana yang sudah ditetapkan," katanya.
Sementara itu, Plt Manajer Manajemen Operasional Pura Besakih, I Wayan Ngawit, mengatakan Pura Besakih tetap beroperasi normal, meskipun Gunung Agung mengalami erupsi.
"Embusan asap dan abu sama sekali tidak berdampak pada aktivitas di Pura Besakih dan sekitarnya karena embusan tidak mengarah ke arah pura," katanya.
Namun, ia mengaku, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Pura Besakih mengalami penurunan hingga sebesar 50 persen.
Sumber Berita : https://www.antaranews.com/berita/724895/wisatawan-tetap-kunjungi-kawasan-pura-besakih