Cari Blog Ini

Senin, 20 Agustus 2018

2 Kelompok Tani di Grobogan Sabet Juara Tingkat Provinsi Jateng, Ini Prestasinya

Grobogan – Dua kelompok tani (Poktan) di Grobogan berhasil menorehkan prestasi membanggakan pada tahun 2018. Masing-masing, Poktan Margo Husodo Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo dan Poktan Karya Mukti Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan. Poktan Margo Husodo berhasil meraih juara dalam kategori kelompok tani berprestasi komoditas kedelai. Sedangkan Poktan Karya Mukti jadi juara II dalam kategori kelompok tani berprestasi komoditas jagung.
Atas keberhasilan tersebut, kedua Poktan tersebut mendapat penghargaan dan hadiah yang diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di lapangan Simpanglima Semarang, Selasa (15/8/2017) lalu. Penghargaan dari gubernur diterima langsung oleh ketua kelompok berprestasi tersebut.
Terkait prestasi itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan apresiasi terhadap keberhasilan poktan yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan itu.
Menurut bupati, prestasi yang diraih kedua poktan itu dinilai sangat membanggakan. Sebab, untuk bisa jadi juara dalam lomba itu banyak aspek penilaiannya dan harus bersaing dengan banyak kelompok lain dari seluruh Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, bupati berharap agar kinerja kedua poktan itu bisa terus ditingkatkan hingga level nasional.
Lebih lanjut, Sri menyatakan, selain membanggakan, penghargaan yang didapat dua poktan itu dinilai datang pada momen yang tepat. Khususnya poktan yang jadi juara I komoditas kedelai.
Yakni, bersamaan dengan dipilihnya Kabupaten Grobogan sebagai salah satu sentra kedelai nasional yang dilakukan pihak Kementerian Pertanian.
Menurutnya, pemerintah manargetkan swasembada kedelai tahun 2018 nanti. Untuk mendukung program ini, salah satu upayanya adalah memperluas areal tanam kedelai diberbagai wilayah. Termasuk di Grobogan yang akan menanam kedelai hingga 100 ribu hektar.
“Kita dukung penuh upaya swasembada kedelai ini. Tahun ini, areal kedelai kita luasannya tambah 5 kali lipat dari sebelumnya,” tegasnya, Sabtu (18/8/2018).
Sri menegaskan, upaya pencapaian swasembada kedelai, membutuhkan komitmen dan kontribusi dari semua pihak terkait, mulai dari hulu sampai hilir.