KBRN, Jakarta : Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat (NTB) Akhsanul Halik
menjelaskan dampak gempa bumi yang mengguncang Lombok Timur berkekuatan
7 Skala Ritcher (SR) pada Minggu (19/8/2018) pukul 21.56 WIB
menghancurkan rumah warga. Dia mengungkapkan, ada 175 rumah yang rusak
berat.
Kepala Dinsos menjelaskan bahwa dampak terparah dari
gempa semalam ada di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur dan ada
dua desa yang terparah yaitu Desa Sugian dan Desa Belanting.
“Lebih
175 rumah rusak, di desa lain ada 50 rumah rusak. Rusak berat sampai
roboh,” ujarnya ketika diwawancarai RRI Pro3, Senin (20/8/2018).
Kepala Dinas Sosial mencatat ada satu orang korban meninggal dunia akibat dampak gempa Lombok Timur. Dijelaskan olehnya saat ini korban sudah mengungsi sejak Minggu, 5 agustus 2018, tetapi beberapa warga sudah kembali kerumah.
"Karena masih trauma jadi beberapa warga masih singgah di pengungsian sampai sekarang," jelasnya.
Akhsanul
melaporkan setelah gempa 7.0 SR sekiranya ada sembilan kali gempa
susulan yang kembali mengguncang Lombok Timur, dan dijelaskan olehnya
bahwa gempa tersebut membuat warga Lombok Timur jiwanya menjadi trauma.
Sumber Berita : http://rri.co.id/post/berita/563292/nasional/dampak_gempa_di_lombok_timur_semalam_175_rumah_rusak.html