Dengan dibangunnya tambat kapal ini, musibah kebakaran kapal
bisa segera diantisipasi dan ditanggulangi. “Diperkirakan tambat labuh
kapal ini nantinya bisa menampung sekitar 300 kapal. Sehingga, bisa
mengurangi kepadatan kapal yang parkir di tepi sungai,” jelas Bupati.
Haryanto menjelaskan, tahun ini proyek tersebut mendapatkan
anggaran sekitar Rp 2,4 miliar. ”Kami hitung secara faktual, sebab
ketika tidak dihitung secara faktual, tidak akan tahu berapa dana yang
diperlukan,” terangnya.
Haryanto
menambahkan, peninjauan lapangan juga dilakukan karena semenjak
dianggarkan, penyelesaian pembangunan tersebut belum bisa tuntas. Hal
itu lantaran anggaran yang terbatas, juga akses jalan yang baru bisa
dilalui pada tahun ini.
“Tidak ada masalah terkait pembebasan lahan, karena lahan seluas 12 hektar yang akan dibangun sudah siap. Justru kami konsentrasi pada pemadatan jalan dan pembuatan jalan,” ungkapnya.
Untuk melakukan efisiensi anggaran, dalam pelaksanaan proyek ini pemerintah daerah juga akan melakukan penggalian bibir sungai terlebih dulu. Tanah dari hasil pengerukan tadi bisa digunakan untuk penimbunan lahan di sekitar lokasi tersebut.
“Lalu kekurangannya bisa dianggarkan lagi, akses jalan untuk material dan parkir sudah dialokasikan,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pati mengaku, tetap melakukan koordinasi dengan kementerian agar tetap ada perhatian dari pemerintah pusat. Sebab menurut Haryanto, kalau hanya mengandalkan dana dari pemerintah daerah saja tidak cukup.
“Ini masih kami komunikasikan, semoga bisa keluar. Di samping itu, tambat labuh kapal ini tak semata-mata untuk satu keperluan saja. Tetapi, juga bisa dimanfaatkan untuk tempat industri di wilayah setempat,” pungkasnya.
“Tidak ada masalah terkait pembebasan lahan, karena lahan seluas 12 hektar yang akan dibangun sudah siap. Justru kami konsentrasi pada pemadatan jalan dan pembuatan jalan,” ungkapnya.
Untuk melakukan efisiensi anggaran, dalam pelaksanaan proyek ini pemerintah daerah juga akan melakukan penggalian bibir sungai terlebih dulu. Tanah dari hasil pengerukan tadi bisa digunakan untuk penimbunan lahan di sekitar lokasi tersebut.
“Lalu kekurangannya bisa dianggarkan lagi, akses jalan untuk material dan parkir sudah dialokasikan,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pati mengaku, tetap melakukan koordinasi dengan kementerian agar tetap ada perhatian dari pemerintah pusat. Sebab menurut Haryanto, kalau hanya mengandalkan dana dari pemerintah daerah saja tidak cukup.
“Ini masih kami komunikasikan, semoga bisa keluar. Di samping itu, tambat labuh kapal ini tak semata-mata untuk satu keperluan saja. Tetapi, juga bisa dimanfaatkan untuk tempat industri di wilayah setempat,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/08/16/92972/proyek-tambat-kapal-di-tpi-bajomulyo-dikucur-rp-24-miliar