KBRN, Algiers : Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan,
Permukiman dan Perkotaan, dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar di Algiers
ibukota Aljazair pada Selasa 25 September 2018.
Dalam pertemuan
membahas progres kerjasama di bidang infrastruktur yang sedang
berlangsung, keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama melalui
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) baru dengan penambahan ruang
lingkup kerjasama teknik dalam pengembangan rumah tahan gempa.
Disamping
itu juga dijajaki potensi keterlibatan BUMN Karya pada proyek
infrastruktur lainnya di Aljazair terutama PT. Wijaya Karya (WIKA) yang
telah merintis ekspor jasa konstruksi di Aljazair. Menteri Basuki
mengatakan sangat optimis bahwa ke depan banyak peluang kerjasama salin
menguntungkan bagi kedua negara dalam bidang infrastruktur. Pertemuan
juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Aljazair, Safira Machrusah dan
Direktur Utama PT. WIKA Tumiyana.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) selaku pembina jasa konstruksi nasional terus
mendorong BUMN, kontraktor maupun operator nasional, untuk dapat
meningkatkan kualitas agar memiliki daya saing dalam berkompetisi secara
global dan mampu memenuhi standar internasional sehingga akan
meningkatkan ekspor jasa konstruksi nasional.
Usai pertemuan,
Menteri Basuki melakukan kunjungan lapangan ke lokasi proyek PT. WIKA,
yaitu pembangunan 1.700 unit Logement atau Rumah Susun yang berada di
Baraki dan El Harrach, Provinsi Alger. Dalam kunjungan lapangan ini,
Menteri Basuki menyampaikan bahwa PT. Wijaya Karya telah menunjukkan
hasil kerja yang baik, dan mengharapkan kepada seluruh karyawan PT. WIKA
di lokasi proyek untuk dapat selalu menunjukkan kinerja yang terbaik.
“Kebanggaan
bagi Kementerian PUPR melihat kiprah PT. Wijaya Karya di Aljazair. PT.
WIKA sebagai rujukan pembangunan infrastruktur di negara ini. Untuk
teknis pekerjaan, kualitas pekerjaan tidak perlu diragukan. _You are in
the right hand, you can sleep well_,” ujar Menteri Basuki kepada pemilik
pekerjaan.
Menteri Basuki juga membandingkan hasil kerja PT.
WIKA dengan pembangunan Grand Mosque yang dikerjakan oleh kontraktor
negara lain, dimana hasil pekerjaan PT. WIKA lebih baik. PT. WIKA harus
bersiap untuk proyek yang lebih besar selanjutnya. Kepada para pekerja,
Menteri Basuki berpesan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta
menjaga nama baik bangsa Indonesia.
Terdapat empat proyek
pembangunan rumah yang tengah dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya di
Aljazair dengan total nilai Rp 2,1 triliun dan melibatkan sebanyak 480
orang pekerja. Proyek pertama adalah pembangunan 1.700 unit Logement
yang terbagi menjadi 70 blok dengan per blok berjumlah 25 unit bangunan
terdiri dari 5 lantai. Proyek bernilai Rp 629 miliar dimulai pada
September 2017 dan ditargetkan selesai dalam 24 bulan dimana progresnya
telah mencapai 20%.
Proyek kedua yakni pembangunan 2.250
Logement di Ain Defla dan Khemis Miliana di Provinsi Ain Defla. Nilai
proyek sebesar Rp 851 miliar yang dimulai September 2017 dan waktu
penyelesaian 28 bulan. Proyek ketiga, pembangunan 400 Logements di
Kourifa dengan nilai Rp 155 miliar yang dimulai sejak Mei 2017 selama 18
bulan. Proyek keempat adalah pembangunan 1.000 Logements di Souidania
senilai Rp 390 miliar selama 26 bulan sejak Maret 2017.
Sumber : http://rri.co.id/post/berita/576303/nasional/indonesiaaljazair_sepakat_tingkatkan_kerjasama_bangun_infrastruktur.html