PATI-Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) tahun 2018, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati khususnya Dinas
Kesehatan (Dinkes) memfokuskan diri pada upaya untuk mencegah intensitas
kematian ibu hamil serta stunting.
Stunting merupakan masalah gizi
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama,
umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Ketua Panitia HKN Pati, Joko LW
mengatakan, disamping stunting, angka kematian ibu melahirkan pada 2017
masih tinggi dan diharapkan tahun ini bisa turun.
Untuk menekan angka kematian ibu
melahirkan, masyarakat yang terindikasi memiliki resiko tinggi atau
Resti akan dipantau secara intensif oleh Dinas Kesehatan. "Karena
langkah ini bisa menurunkan angka kematian ibu melahirkan jika
penanganannya benar", jelasnya.
Sedangkan untuk stunting memang
perlu penanganan khusus. Saat ini dinas kesehatan menyiapkan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang digunakan sebagai transport bantuan
untuk mencari anak yang menderita stunting.
"Ini merupakan amanat presiden di
mana tidak boleh ada lagi masyarakat Indonesia yang menderita stunting
meski tantangan ini berat karena banyak kasus yang terjadi," bebernya.
Sementara itu, dalam ramah tamah di
Pendopo, usai upacara, Bupati Pati Haryanto menegaskan bahwa ketika
kasus kematian ibu melahirkan, stunting, dan permasalahan kesehatan
lainnya bisa ditekan, maka tingkat harapan hidup dan taraf kesehatan
masyarakat dapat semakin meningkat.
"Ini bisa dibuktikan di mana harapan
hidup masyarakat yang dulunya hanya di usia 60-67 tahun saat ini sudah
mencapai usia 73 tahun," ungkap Bupati.
Hal itu, lanjutnya, juga harus
diimbangi dengan peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Tetapi,
lanjut Haryanto, yang terpenting adalah kebersamaan dan tidak saling
menjatuhkan sehingga diharapkan bisa saling mengisi dan memberi masukan
untuk kinerja yang lebih baik lagi
"Mari kita benahi bersama, kinerja
pelayanan kesehatan dengan sistem yang saat ini telah kita perbarui
menggunakan aplikasi smart city," tutur Bupati.
Meski demikian, masyarakat
menurutnya juga harus diberikan sosialisasi, terlebih untuk peningkatan
layanan penggunaan aplikasi. Sehingga, apa yang telah diprogramkan bisa
dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat sebab saat ini masyarakat
dituntut agar bisa mendapat derajat kesehatan yang lebih tinggi.
"Dengan fasilitas yang ada,
diharapkan antisipasi dalam menangani kasus penyakit atau permasalahan
kesehatan lainnya lebih ditingkatkan. Apalagi kesehatan untuk masyarakat
tidak mampu, yang mana biaya kesehatannya ditanggung oleh pemerintah,"
tandasnya.
Usai upacara, dilakukan pula penyerahan hadiah dan pengumuman juara lomba dalam rangka peringatan HKN.Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/2018/11/12/peringati-hkn-dinkes-fokus-cegah-stunting-dan-kema/