BLORA.
Masih dalam suasana peringatan Hari Pahlawan, ratusan anggota Gerakan
Pramuka pada hari Senin (12/11) melaksanakan aksi sosial berupa
bersih-bersih makam pahlawan dari Aceh yang diasingkan dan meninggal di
Blora, yakni Pocut Meurah Intan.
Bertempat
di Makam Tegalsari milik keluarga R.Ng.Donopuro, aksi diikuti oleh
anggota Penggalang Garuda SMP Negeri 1 Blora, Penggalang Garuda SMP
Negeri 2 Blora, SMP SION Blora dan SMP Baitunnur Blora.
Setibanya
di komplek makam keluarga yang berada di Desa Temurejo, Kecamatan Blora,
terlebih dahulu dilakukan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Ka
Kwarcab Kak H. Arief Rohman, M.Si, didampingi Ka Kwaran Blora, Kak
Subandiyanto, dan sejumlah pengurus Kwarcab Blora. Turut hadir, salah
satu ahli waris makam keluarga tersebut, Siti Hindun Iman Hastuti.
Usai apel,
langsung dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih makam. Ada yang
mencabuti rumput, menyapu dedaunan kering, hingga memangkas tanaman liar
yang tumbuh seiring datangnya musim penghujan. Kegiatan ditutup dengan
tabur bunga dan doa bersama.
Kak H.
Arief Rohman, M.Si dalam arahannya menyatakan bahwa kegiatan ini
dilaksanakan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan kepahlawanan kepada
adik-adik Penggalang Pramuka yang beberapa hari lalu telah dilantik
menjadi Penggalang Garuda.
“Mengenalkan
kepada mereka bahwa di Blora juga ada makam pahlawan yakni Pocut Meurah
Intan seorang Srikandi, pejuang dari Aceh yang diasingkan ke Blora dan
meninggal disini. Pocut Meurah Intan adalah pahlawan wanita yang
menentang Belanda layaknya Cut Nyak Dien maupun Cut Nyak Meutia,”
ucapnya.
Sementara
itu, selaku Wakil Bupati Blora, Kak H. Arief Rohman, M.Si juga ingin
mengusulkan perbaikan atau renovasi makam Pocut Meurah Intan ke
Pemerintah Provinsi Aceh.
“Sebagai
penghargaan atas jasa Pocut Meurah Intan yang telah gigih melawan
penjajah untuk kemerdekaan Indonesia dan sangat dikenal di wilayah Aceh,
kami akan mencoba berkoordinasi dengan Pemprov Aceh. Mencoba membahas
kemungkinan untuk direvitalisasi atau dibuat yang bagus,” lanjut Kak
Arief Rohman.
Dimana
dahulu sempat ada rencana pemindahan makam Pocut Meurah Intan oleh
Pemprov Aceh, namun hingga kini rencana itu tak kunjung terlaksana.
Sehingga pihaknya ingin kembali melakukan koordinasi dengan Pemprov
Aceh.
Untuk
diketahui, Pocut Meurah Intan ditangkap oleh Belanda pada tahun 1902 dan
diasingkan ke Blora pada tahun 1905 karena dirasa perjuangannya
membahayakan. Selama di Blora, ia tinggal dan dirawat oleh salah satu
keluarga di Desa Kauman (sekarang sebelah utara Masjid Agung Baitunnur
Blora) dan meninggal pada tahun 1937 tepatnya pada tanggal 20 September
sesuai yang tertera pada nisan makamnya.
Kegiatan
bersih-bersih tidak hanya dilakukan pada Makam Pocut Meurah Intan saja,
namun juga makam pejuang 1945 yakni M Abu Umar Imam Chourmain yang
letaknya bedekatan. Nama Abu Umar sendiri dijadikan nama jalan mulai
dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora ke barat menuju lapangan
Bhayangkara.
Naila,
salah satu anggota Penggalang Garuda dari SMP Negeri 1 Blora yang ikut
dalam kegiatan tersebut mengaku baru kali ini dirinya mengetahui makam
Pocut Meurah Intan.
“Sudah
pernah dengar nama Pocut Meurah Intan, namun baru kali ini melihat
langsung makamnya. Senang rasanya bisa mengikuti kegiatan bersih-bersih
makam Pocut Meurah Intan sembari mengingat perjuangan para pahlawan
ketika melawan penjajah. Semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik
di sisi-Nya, aamiin,” ujar Naila.Sumber : https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pramuka-blora-bersihkan-makam-pahlawan-pocut-meurah-intan/