REMBANG-Angka
kemiskinan di wilayah Kabupaten Rembang diperkirakan turun satu persen
pada periode 2018 ini. Hal tersebut tak lepas dari upaya Pemkab dengan
sejumlah programnya.
Wakil
Bupati Rembang H Bayu Andriyanto yang menjabat sebagai Ketua Program
penurunan kemiskinan saat berziarah ke makam Raden Ayu (RA) Kartini
dalam rangka hari pahlawan mengatakan, ia memperkirakan angka kemiskinan
tahun ini turun cukup signifikan. Yaitu 1 persen, sementara targetnya
adalah 1,5 persen.
Ia
menyadari untuk mengatasi kemiskinan tidak mudah, oleh karenannya
pihaknya mengajak serta semua pihak menjadi satu bagian untuk menurunkan
kemiskinan.
“Kemiskinan
di Kabupaten Rembang perkembangannya signifikan, perkembangannya hampir
1 persen. Selama ini perkembangan kita minta 1,5 persen itu tidak
mungkin karena itu banyak komponen, tapi ini komponennya sudah kita
gabung untuk menjadi satu bagian. Mungkin nanti tahun 2018 penurunannya
nanti itu tidak lagi di peringkat ke lima tapi naik satu sampai dua
trap. Tidak bisa kita sampaikan hari ini, nanti akan kita sampaikan di
akhir tahun,” jelasnya.
Lebih
lanjut Wabup mengungkapkan berbicara angka kemiskinan di Rembang ,
variablenya banyak. Ia meminta BPS untuk menyajikan data yang rinci,
agar dapat diselesaikan oleh segenap komponen mulai dari Pemkab, hingga
pemerintah desa, baik menggunakan program PKH, CSR, dan Dana Desa.
“Kalau
angka kemiskinan fariablenya banyak, bahkan BPS sudah sampaikan saya
meminta juga, kita tau secara global kemiskinan kita, tapi secara
detailnya harus kita kroyok bersama. Kita tidak bisa menunjukkan satu
persatu Maslah tempatnya dimana. Yang kita inginkan adalah sebenarnya
ketika kita dudukkan RPJMD dengan data presentase yang ada kita ingin
menyasar langsung program yang ada. Baik PKH, RTLH, CSR dengan pihak
ketiga, bahkan kita membuat program baru yaitu lanjut usia terlantar
yang harus kita selesaikan. Cuman kalau berbicara presentase harapan
kita ini harus keluar keluar presentase berapa persen. Kita tidak mau
ini disain saja.” tambahnya.
Maka
dengan semangat hari pahlawan marilah kita melakukan yang bersifat
nasionalisme dan kepedulian, salah satunya untuk wilayah kita di
Kabupaten Rembang, karena pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri
tanpa melibatkan semua pihak untuk mengatasi kemiskinan.
“Jadi
kita melihat kondisi hari ini ketika kemiskinan itu diambil dari segi
pendapatan katakanlah UMR – IMK kita, katakanlah pendapatan kita harus
Rp 1,5 juta. Terus kalau orang bekerja tidak mendekati itu, apakah
dikatakan miskin. Kalau bangunan sudah nyaman, harapan kita masyarakat
ini terhindar dari segala bentuk penyakit, dan segala macem terbina
lingkungan yang nyaman, la ini makanya kita berharap dengan bangunan
tidak layak huni kita kita sudah membuat Perbub yaitu satu desa 10 rumah
dari APBD dan Banprov.” pungkasnya.