Cari Blog Ini

Rabu, 23 Januari 2019

Jateng Alokasikan Rp205 M untuk Insentif Guru Madin

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengucurkan dana hibah sebesar Rp205 miliar untuk insentif guru Madrasah Diniyah (Madin), pengajar TPQ dan pengasuh pondok pesantren di Jateng yang jumlahnya mencapai 170.949 orang.
Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pemberian dana itu sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jateng terhadap kondisi guru madrasah, agar semakin bermutu dan profesional dalam mendidik generasi ke depan.
“Kami ingin generasi nantinya menjadi manusia baik, mempunyai pemahaman baik tentang kehidupan. Bantuan ini juga karena para guru yang mengajarkan keagamaan belum semua terkover Kementerian Agama,” katanya dalam dialog interaktif Mas Ganjar Menyapa (MGM) dengan tema Insentif untuk Guru Madrasah Diniyah, di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Selasa (22/1/2019).
Pola pencairannya, menurut gubernur, sama seperti dana hibah lain melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng. Para penerima akan menerima dana itu melalui rekening dan alamat yang sudah didata sebelumnya.
“Ada 170.949 guru madin, TPQ dan pengasuh pondok pesantren yang terverifikasi Kemenag,” papar mantan anggota DPR RI ini.
Ganjar berpesan kepada para guru madin, TPQ, dan pengasuh pondok pesantren, untuk selalu memberikan pengajaran yang baik, begitu pula dengan para santri dan siswa agar terus mengormati guru. Sehingga terwujud rasa saling peduli dan memahami.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap, para guru Madin, TPQ dan pengasuh pondok pesantren membantu penguatan paham Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Semoga dengan bantuan ini  bermanfaat dan tidak ada keluh kesah lagi dari para guru maupun ustad. Pondok pesantren, madrasah di Jateng ini penyumbang pendidikan keagamaan terbesar ketiga di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan,” beber pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.
Ditambahkan, para kiai zaman dahulu berinisiatif membangun negara dengan agama. Para penerus dan santri pun harus dikembalikan pemahamannya mengenai hal tersebut.
“Di Rembang, Batang, Tegal, Batang, Pekalongan, Kudus, Kebumen bantuan seperti itu sudah dilakukan melalui pemerintah setempat. Ketika sudah berikan bantuan, kita ajak kerja sama untuk menanggulangi paham radikal,” tandasnya.



Sumber :  https://jatengprov.go.id/publik/jateng-alokasikan-rp205-m-untuk-insentif-guru-madin/