JEPARA, suaramerdeka.com - Dua kapal penumpang, KMP
Siginjai dan KMC Express Bahari yang melayani Jepara-Karimunjawa,
tidak berlayar lantaran ombak laut mencapai 2,5 meter. Pihak terkait
sudah memberitahu pembatalan jadwal itu.
‘’Kapal tidak berani berlayar karena gelombang tinggi. Pelayaran
menunggu cuaca membaik,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)
Kabupaten Jepara Deni Hendarko, Selasa (22/1).
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatoligi dan
Geofisika (BMKG) pada pertengahan Januari ini berpotensi terjadi
gelombang tinggi dan anggin kencang di kawasan Laut Jawa.
Dalam beberapa hari terakhir ini, dalam pantauan di perairan Jepara-Karimunjawa , ketinggian gelombang mencapai 2,5 m.
KMP Siginjai yang sedang sandar di Pelabuhan Karimunjawa, tidak
berlayar ke Jepara, Selasa (22/1). Demikian juga, manajemen Kapal
Express Bahari sudah mengumumkan pembatalan pelayaran Rabu (23/1) ini.
Camat Karimunjawa Saptagus Karnanejeng Rahmadi berharap musim baratan
tidak berlangsung lama, sehingga aktivitas masyarakat kembali berjalan
normal. Berdasarkan pengalaman, musim baratan yang ditandai hujan lebat
dan angin kencang, dan ombak tinggi di laut biasa melanda kawasan
Karimunjawa pada Desember hingga Januari.
Musim itu kadang bisa lebih panjang lagi. Namun, musim baratan
terkadang berlangsung hanya sepekan, atau di sela-sela itu ada cuaca
normal, sehingga kapal dan perahu nelayan berani berlayar.
Menurut camat, pernah juga musim baratan berlangsung tanpa putus
hinggg dua pekan lebih. Pada pergantian tahun 2018 ke 2019 lalu. Awal
tahun ini, kata dia, musim baratan datang sehinga kapal tidak berani
berlayar.
Saat itu, sejumlah penumpang terjebak di Karimunjawa, tidak bisa
pulang. Namun kehadiran pesawat udara yang melayani jalur
Semarang-Karimunjawa membantu mengatasi persoalan itu.
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/162219/kapal-karimunjawa-jepara-tidak-berlayar