KUDUS- Banjir masih mengancam sejumlah desa di
wilayah Kabupaten Kudus, terutama yang berada di daerah aliran sungai
(DAS), mengingat hingga kini 19 tanggul dalam kondisi kritis.
Kepala
Balai Pusdataru Seluna, Rahman Wahyu Adi Kartika melalui Kasi
Pengendalian dan Pendayagunaan Syamsahida Ali Mustopa mengatakan hal
itu, Rabu (29/11).
Menurut dia, dari 19 tanggul sungai yang
kritis, baru lima yang diperbaiki Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Pemali Juwana dan Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang
Sungai Serang Lusi dan Juana (Pusdataru Seluna). ”Sebanyak 14 tanggul
kritis lainnya akan diperbaiki secara bertahap pada tahun anggaran
2018.”
Ke-14 tanggul kritis tersebut terdapat di DAS Dawe di Desa
Golantepus, Temulus dan Mejobo (Mejobo) dan Desa Ngembalrejo Kecamatan
Bae. Kemudian di DAS Piji yang meliputi Desa Hadipolo dan Tenggeles
(Jekulo), serta Hadiwarno dan Kesambi (Mejobo), DAS Sungai Logung di
Desa Jekulo dan Sadang (Jekulo).
Selain itu, di DAS Tumpang di
Desa Megawon Jati, serta di DAS Wulan yang meliputi Desa Medini, Undaan
Lor dan Undaan Kidul Kecamatan Undaan. Adapun lima tanggul telah
diperbaiki oleh BBWS Pemali Juwana dan Pusdataru Seluna.
Tiga
kegiatan yang dilaksanakan Pusdataru Seluna, yaitu penguatan tanggul
Sungai Dawe di Desa Golantepus (Mejobo) sepanjang 105 meter. Kemudian
tanggul Sungai Piji sepanjang 32 meter di Desa Tenggeles, serta
penguatan tebing sepanjang 21 meter di Sungai Kancilan Desa Terban,
keduanya di Kecamatan Jekulo.
”Dua tanggul lainnya di Desa
Golantepus dan Desa Tenggeles dikerjakan BBWS Pemali Juwana,î tambah
Koordinator Banjir dan Kekeringan Balai Pusdataru Seluna, Noor Kholis.
Ditambahkan, perbaikan tanggul dapat dilakukan setelah ada usulan dari
desa. Proposal perbaikan tanggul disampaikan melalui Balai Pusdataru
untk diajukan kepada BBWS Pemali Juwana.
Lebih Rendah
Kepala
UPT Pengairan II Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Muhtarom mengatakan, di
Sungai Wulan saat ini tinggal beberapa ratus meter tanggul yang
kondisinya cukup rawan.
Disebutkan, posisi tanggul kanan sepanjang
sekitar 400 meter di Desa Medini Kecamatan Undaan, lebih rendah sekitar
sentimeter dari tanggul kiri. ”Idealnya, tanggul seperti itu perlu
segera ditinggikan.”
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan
Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan
mengingatkan, warga yang bertempat tinggal di dekat DAS untuk
meningkatkan kewaspadaan. ”Tingginya angka curah hujan belakangan ini
berisiko mengakibatkan banjir.
Menurut dia, di kabupaten itu saat
ini tercatat 39 permukiman di 40 desa dalam kondisi rawan banjir.
ìKewaspadaan perlu dilakukan seluruh elemen mengingat banjir bisa
terjadi secara tiba-tiba.”
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/18631/14-Tanggul-Sungai-Kritis