#BHINEKA TUNGGAL IKA #MAULID NABI MUHAMMAD SAW 2024 #KESAKTIAN PANCASILA 2024 MENUJU PUNCAK KOMPETISI PEPARNAS XVII SOLO #PEPARNAS XVII SOLO 6-13 OKTOBER 2024 #MOTOGP MANDALIKA 2024 #MOTOGP MANDALIKA 2024 #MOTOGP2024 #MOTOGP MANDALIKA 2024 #MOTOGP MANDALIKA 2024
IBL ALL INDONESIA 2024 #liga2 indonesia baru 2024/2025 #liga2 indonesia baru 2023/2024 # BWF World 2024 #BRI LIGA1 2024-25 #liga1 indonesia baru 2024/2025 #PILKADA SERENTAK 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024

Cari Blog Ini

Kamis, 30 November 2017

Sampah Masih Jadi Masalah di Teluk Awur

JEPARA- Keindahan Pantai Teluk Awur di Pesisir Kecamatan Tahunan bisa dipastikan tidak akan bisa dinikmati sepanjang tahun.
Sampah yang terdampar di tepi pantai tiap kali musim baratan menjadikan pantai itu tak nyaman bagi wisatawan. Kondisi itu sudah terlihat, Rabu (29/11).
Sampah dari lautan banyak terdampar di tepi pantai. Sampah-sampah itu kandas di daratan setelah dibawa gelombang tinggi di musim baratan yang kini mulai melanda wilayah pesisir utara laut jawa. Sampah didominasi sampah plastik dan rumah tangga. Juga sampah dari dahan pohon.
Nyaris semua bagian pantai berpasir putih itu dipenuhi dengan sampah. ”Tiap tahun kondisinya seperti ini. Biasanya sejak Desember hingga Februari,” kata Kurdi, salah seorang pedagang jajanan dan penyedia jasa penyewaan alat bantu berenang.
Dari jenis sampah yang terdampar, dia bisa memastikan jika sampah-sampah tersebut berasal dari daratan. Sampah yang dibuang ke sungai, atau terbawa banjir akan terbawa sampai ke lautan. Saat arus kuat seperti ini, sampah terbawa ombak dan sampai ke tepi Pantai Teluk Awur. ”Saat ini sampah sudah banyak.
Namun bisa bertambah lagi karena angin belum begitu kencang. Nanti kalau sudah aliran air dari Demak dan Kedung yang membawa sampah pasti sampai ke sini,” tuturnya. Ia mengungkapkan, paguyuban pedagang bersama pengelola hotel yang ada di sekitar pantai sebenarnya sudah membersihkan.
Namun sampah tetap saja berdatangan, karena bergantung jumlah sampah yang ada di lautan. Pada musim kemarau pun sebenarnya juga ada sampah yang terdampar. Namun jumlahnya tak banyak.
Gotong Royong
“Kami biasanya membersihkan secara bergotong-royong. Tahun lalu dapat sampah sampai empat truk. Proses pembersihan secara masif biasanya dilakukan jika arus tak lagi kuat,” bebernya. Pantai yang kotor tersebut membuat usahanya maupun usaha pedagang lain terimbas. Sebab wisatawan yang berkunjung pun menjadi sepi.
Wisatawan yang datang ke Teluk Awur di musim ini pun mengaku tak nyaman. Hutomo, warga Nalumsari yang datang bersama istri dan anaknya pun urung berlama-lama berwisata di Pantai Teluk Awur.
”Saya ke sini niatnya main di pantai dan mandi. Tapi semuanya penuh sampah. Air laut pun kotor. Banyak sampah yang terapung,” keluhnya. Sebenarnya Pantai Teluk Awur memiliki potensi besar yang tidak hanya menjadi lokasi wisata alternatif.
Dasa Pemdes Teluk Awur, pantai tersebut unggul dari bentangan pasir putih, pantai yang dangkal hingga puluhan meter, serta air yang jernih dan tenang saat cuaca normal. Ditambah lagi keindahan pemandangan matahari tenggelam tiap petang. 


Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/18736/Sampah-Masih-Jadi-Masalah-di-Teluk-Awur