Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Juni 2018

Dharma Shanti Waisak Umat Buddha Serukan Kerukunan

JEPARA - Ribuan umat Buddha memeriahkan perayaan Dharma Santi Waisak 2018 yang dipusatkan di Lapangan Desa Dermolo Kecamatan Kembang, Kamis (28/6) sore. Dalam momentum tersebut, umat Buddha menyerukan untuk saling menjaga kerukunan.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Dian Kristiandi, Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho, Dandim 0719/Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Pendeta David Sriyanto, dan Dewan Uppajaya Sangha Agung Indonesia Banthe Nyana Karuno Maha Thera.
Dian Kristiandi mengajak kepada umat Buddha untuk saling menjaga kerukunan. Dikatakannya, kerukunan ini akan bermuara menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
‘’Jika tidak kita yang melanjutkan kerukunan, maka bangsa ini akan hancur,’’ kata dia. Ia juga mengapresiasi pada perayaan Dharma Santi ini, yang mengangkat tema tentang kerukunan antarumat beragama. Jepara merupakan salah satu miniatur Indonesia, karena beragam suku dan agama ada di daerah ini.
‘’Kalau bicara Indonesia adalah negara kepulauan, kita punya pulau Karimunjawa. Di sini juga hidup beragam suku, seperti Jawa, Batak, Madura, dan suku lain,’’kata dia. Terkait dengan toleransi antarumat beragama, dia mencontohkan kerukunan yang ada di Desa Karanggondang Kecamatan Mlongggo.
Dimana, pada saat umat Islam merayakan Idulfitri, umat agama lain, ikut membantu berpartisipasi dengan memberikan pengamanan. Begitu juga sebaliknya, saat perayaan Natal, umat Islam ikut menjaga agar umat Kristen bisa tenang saat berada di dalam gereja.
‘’Ketika kita saling menjaga, dari sisi sosial keagamaan, tentu secara bersama-sama dapat menggapai kebahagiaan,’’kata dia. Pendeta David Sriyanto mengatakan, perpedaan itu menarik dan menyenangkan. ‘’Kita harus berbangga dengan adanya perbedaan.
Kerukunan ini mari kita kumandangkan bersama,’’ujar dia. Dewan Uppajaya Sangha Agung Indonesia Banthe Nyana Karuno Maha Thera mengatakan, kedamaian harus dibangun secara terus menerus.
Sampai sekarang, semua agama dapat berkembang dengan baik. ‘’Kita bisa beribadah dimana dan kapan saja, tanpa ada yang mengusik,’’ kata dia. Dia juga mengharap, umat Buddha untuk selalu bersyukur.
Karena, dengan bersyukur, akan memberikan semangat hidup bagi semuanya. Kerukunan, lanjut dia, dapat diawali dari diri sendiri, dengan mengendalikan, keserakahan, kesombongan dan keirihatian.
Dengan begitu, akan menumbuhkan kedamaian. ‘’Kalau kita menanam karma yang baik, maka akan tumbuh kebaikan pula,’’kata dia. 



Sumber Berita :  https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/99129/umat-buddha-serukan-kerukunan