Peserta yang ikut manasik haji masal menggunakan pakaian serba putih. Ada bazarnya yang memasarkan perlengkapan Haji.
Kepala Kemenag Kudus Noor Badi mengatakan, tujuan dilaksanakan
kegiatan ini memberikan bekal pengetahuan terkait dengan haji. ”Ada
beberapa hal juga disampaikan tentang kebijakan haji. Selain itu
meningkatkan kesiapan CJH dalam beribadah,” terangnya.
Peserta yang mengikuti manasik ini yang telah melunasi Biaya
Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) tahun 1439H/2018 dan masuk dalam kuota
haji. Untuk kloter yang akan diberangkatkan dari Kudus tahun ini
berjumlah lima kloter. Di antaranya, kloter 53, 54, 55, 56, dan kloter
57.
”Kabupaten Kudus diperkirakan pemberangkatan pada Rabu (1/8) dan Kamis (2/8) mendatang. Diprediksi kembali ke tanah air pada Kamis (13/9) dan Jumat (14/9) mendatang,” jelasnya.
Noor Badi juga mengimbau untuk mempersiakan diri, baik fisik maupun mental. Hal ini dikarenakan, ibadah haji membutuhkan ekstra fisik yang stabil, terutama harus menjaga kesehatan mulai dini hari, dan menghindari pantangan penyakit yang telah diderita.
”Terutama menghadapi perubahan musim, sehingga harus benar-benar diperhatikan. Sedia obat-obatan sendiri dari dokter, khususnya bagi jamaah yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Misalnya darah tinggi dan diabetes militus (DM),” ungkapnya.
Sementara itu, kabar baik yang disampaikan juga saat kegiatan manasik masal bahwa jamaah haji asal Indonesia mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintahan Saudi Arabia. Hal ini disampaikan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng, Farhani melalui Kabid Pembinaan Haji dan Umroh Jateng Zaenal Falah. Dia mengatakan, keistimewaan itu antara lain, jamaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jamaah negara lain.
”Jamaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar. Tak hanya itu, keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi, Tahun ini benar-benar istimewa,” ungkapnya.
Sumber Berita : https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/02/84663/hari-ini-calon-jamaah-haji-ikuti-manasik-haji-masal
”Kabupaten Kudus diperkirakan pemberangkatan pada Rabu (1/8) dan Kamis (2/8) mendatang. Diprediksi kembali ke tanah air pada Kamis (13/9) dan Jumat (14/9) mendatang,” jelasnya.
Noor Badi juga mengimbau untuk mempersiakan diri, baik fisik maupun mental. Hal ini dikarenakan, ibadah haji membutuhkan ekstra fisik yang stabil, terutama harus menjaga kesehatan mulai dini hari, dan menghindari pantangan penyakit yang telah diderita.
”Terutama menghadapi perubahan musim, sehingga harus benar-benar diperhatikan. Sedia obat-obatan sendiri dari dokter, khususnya bagi jamaah yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Misalnya darah tinggi dan diabetes militus (DM),” ungkapnya.
Sementara itu, kabar baik yang disampaikan juga saat kegiatan manasik masal bahwa jamaah haji asal Indonesia mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintahan Saudi Arabia. Hal ini disampaikan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng, Farhani melalui Kabid Pembinaan Haji dan Umroh Jateng Zaenal Falah. Dia mengatakan, keistimewaan itu antara lain, jamaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jamaah negara lain.
”Jamaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar. Tak hanya itu, keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi, Tahun ini benar-benar istimewa,” ungkapnya.
Sumber Berita : https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/02/84663/hari-ini-calon-jamaah-haji-ikuti-manasik-haji-masal