BLORA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah memberi kesempatan
kepada para pedagang pasar induk untuk segera pindah menempati lokasi
baru di pasar rakyat Sido Makmur hingga akhir bulan Januari 2019.
Hal
itu disampaikan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho ketika meresmikan pasar
rakyat Sido Makmur di kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen, Kecamatan
Blora, Sabtu (5/1/2019).
“Lokasi pasar rakyat Sido Makmur ini
luasnya enam kali lipat dari pasar induk Blora sebelumnya. Jadi setelah
diresmikan hari ini, Sabtu, (5/1/2019), para pedagang sudah bisa
menempati. Dan diberi waktu hingga akhir bulan Januari 2019,” kata
Bupati Blora Djoko Nugroho.
Setelah peresmian hingga bulan
Agustus 2019, menurut Bupati, para pedagang tidak dikenakan biaya
pembayaran. Hanya saja, untuk parkir kendaraan tetap bayar. Sebab jika
parkir kendaraan tidak di atur, bisa semrawut.
Atas nama pemerintah kabupaten Blora, Bupati meminta maaf kepada semua pedagang jika ada yang belum sempurna.
“Saya
minta maaf, kalau belum sempurna. Secara bertahap akan dibenahi. Hingga
bulan Agustus 2019 tidak bayar, tapi parkirnya bayar, sebab kalau
parkir kendaraan tidak bisa diatur bisa semrawut,” katanya.
Masih
menurut Bupati Blora, dipindahnya para pedagang dari pasar induk lama ke
pasar rakyat Sido Makmur bukan bermaksud menyengsarakan pedagang.
Sebaliknya, untuk memperbaiki perekonomian dan transaksi jual beli yang
lebih baik.
Selain itu, menurut Bupati, untuk pemekaran wilayah di bagian selatan kabupaten Blora.
“Nanti
jalan diperlebar, kantor kecamatan Blora juga pindah di depan pasar.
Semua untuk rakyat. Biar rejekinya juga sama dengan wilayah yang lain,”
jelasnya.
Bupati mengatakan, pasar induk lama, nantinya akan dibangun untuk pasar kering dan pertokoan lainnya.
“Tidak
hanya itu, nanti bangunan di koplakan, Gajah Mas, eks gedung bioskop
Mustika akan di renovasi dan ditata agar lebih baik,” jelasnya.
Pada
kesempatan itu, dua orang pedagang menyampaikan keluhan kepada Bupati
terkait luas kios yang lebih sempit di tempat baru dibandingkan dengan
kios lama yang sudah ditempati puluhan tahun di pasar induk lama.
“Iya
terima kasih atas tanggapannya. Saya memaklumi. Tapi bertahap nanti
kita benahi. Yang penting semuanya pindah terlebih dulu. Saya ingin tahu
keadaannya setelah semua pedagang pindah,” ujar Bupati.
Kepala
Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Miro Kecil Menengah (Dindagkop
UMKM) Ir. Maskur dalam laporannya menyampaikan pasar rakyat Sido Makmur
Blora dibangun diatas tanah milik pemkab Blora seluas 4,4 hektare dengan
biaya pembangunan murni dari ABPD Kabupaten Blora senilai Rp52,7
milyar.
“Pembangunan dilaksanakan bertahap mulai tahun 2016. Total ada 1.924 tempat terdiri kios, los dan meja jual beli,” jelasnya.
Di tempat itu juga telah dibuat kantor dan ruang laktasi untuk para pedagang.
“Nantinya
setiap minggu, dua atau tiga kali, para pedagang pasar harus diperiksa
kesetahan oleh petugas medis. Di ruang laktasi itu juga menjadi ruang
bagi ibu yang akan menyusui anaknya,” katanya.
Dengan diundangnya
organisasi wanita, perwakilan tokoh masyarakat dan pedagang pada acara
peresmian pasar, menurut Maskur, agar bersedia membantu menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat bahwa pasar induk sudah pindah dan
diresmikan oleh Bupati Blora bernama pasar rakyat Sido Makmur.
“Mari kita belanja di pasar rakyat Sido Makmur dengan semboyan pasarku bersih, pasarku nyaman dan pasarku aman,” ucapnya.
Peresmian
ditandai dengan penandatangan prasasti bersaman dengan lima pasar
lainnya dan pemotongan tumpeng oleh Bupati Blora kemudian pelepasan
balon udara oleh Dandim 0721 Blora. Sementara itu, Bank Jateng
meluncurkan e-retribusi.
Disela-sela acara disampaikan
mauidhoh hasanah (ceramah) oleh KH Ali Maksum dari kecamatan Bogorejo,
Kabupaten Blora kemudian dilanjutkan doa oleh KH Muharor Ali pimpinan
pondok pesantren Kozinatul Ulum Blora.
Acara juga dimeriahkan
seni hadrah dari salah satu group asal Kelurahan Karangjati, Kecamatan
Blora. Hadir pada peresmian, Kepala OPD, Forkopimda dan pedagang pasar.
Sumber : http://www.blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/882/bupati-djoko-nugroho-resmikan-pasar-rakyat-sido-makmur