KUDUS JATI-Sebagian dari total 2.900
ton surat suara yang diproduksi di PT Pura Barutama, sejak awal
Februari didistribusikan. Pabrik terkemuka tersebut menerima order
logistik untuk Pilpres dan Pileg.
Pengiriman ditarget tuntas akhir Maret. Manager General Affair PTPura
Barutama Kudus, Iwan Wijaya, melalui General Manajer Affair Unit Total
Security System (TSS), Mulyani mengatakan, kontrak pesanan surat suara
24 Januari 2019 hingga 3 April 2019. Pihaknya meyakini sebelum akhir
Maret semua logistik keperluan pesta demokrasi dapat dituntaskan.
Pantauan Suara Merdeka, Kamis (21/2) surat suara pemilu dikirim ke
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Kepulauan Seribu dan Bogor.
Pengiriman ditandai dengan penyegelan dua truk tronton milik PT Pos
Indonesia yang digunakan untuk mengangkut logistik pemilu, serta
pemasangan stiker bertuliskan ”Logistik Pemilu 2019, Barang Milik
Negara”.
Kapolres Kudus AKBP Saptono beserta jajaran, Pengawas KPU Pusat
Zaenudin, anggota tim ahli Polimedia selaku qulity control Fauzan
Fadlian, serta jajaran pimpinan PTPura Barutama, menyaksikan proses
pengiriman. Surat suara secara bertahap sudah mulai dikirimkan sejak 6
Februari lalu, dengan tujuan paling jauh yaitu wilayah Nangroe Aceh
Darussalam (NAD).
”Hari ini kita mengirim ke Jakarta,” katanya. PTPura Barutama menjadi
salah satu dari lima anggota konsorsium yang tergabung dalam kerja sama
operasional (KSO), di mana PT Gramedia sebagai leader.
PT Pura Barutama mendapat jatah mencetak 94 juta surat suara. Hingga
sekarang sudah sekitar 40 persen order terselesaikan. Logistik lain yang
dicetak PT Pura Barutama berupa surat suara untuk Pemilu Capres-
Cawapres, dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten dsan kota.
Pihaknya mendapatkan jatah mencetak surat suara untuk daerah untuk
lima provinsi, yakni NAD, Sumatera Utara (Sumut), DKI Jakarta, Jawa
Barat (Jabar) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
”Untuk Jabar dibagi dua wilayah, dan kami mendapat tugas membuat
surat suara untuk wilayah Bogor, Sumedang dan Subang,î jelasnya. Proses
produksi dipantau petugas selama 24 jam. Pengawasan melibatkan
perwakilan KPU Pusat dan aparat keamanan dari Mabes Polri, Polda dan
Polres karena menyangkut dokumen rahasia negara.
Pengawasan didukung kamera Close Circuit Television (CCTV). ”Kami
mendapatkan back up personil dari Mabes Polri, dan untuk pengiriman
barang dikawal minimal dua polisi melekat dari Polda tujuan,î ujarnya.
Sebanyak 1.200 pekerja ditugaskan mencetak surat suara. Mereka bekerja
dalam tiga shift setiap harinya.
Sebagian besar merupakan tenaga kerja finishing, dan tenaga produksi
hanya sekitar 300 orang. Jaminan tepat waktu diawasi KPU Pusat, tepat
kualitas oleh tim ahli dari Polimedia, dan tepat keamanan oleh aparat.
Ketat
Kapolres Kapolres AKBP Saptono ketika dikonfirmasi menyatakan
pengawasan produksi dan distribusi surat suara sebagai dokumen rahasia
negara sangat ketat. Sesuai tugas pokok, Polri telah menempatkan enam
personil Brimob Kelapa Dua untuk melakukan pengawasan mulai dari tempat
percetakan, perjalanan, dan gudang logistik. Selain itu anggota Polres
dari Sat Lantas dan Sabhara.
Selain pengamanan petugas khusus, pengawalan oleh aparat Polres
secara berantai setiap hingga perbatasan kabupaten oleh petugas Sat
Lantas dan Sabhara. ”Polisi akan bertindak tegas, bahkan tembak di
tempat bagi siapa pun yang melakukan tindak kejahatan terhadap dokumen
rahasia negara,”tegasnya.
Manajer Marketing PT Pos Indonesia Cabang Kudus, Pujiono menyebut
institusinya menjalin kerjasama dengan PTPura Barutama untuk pengiriman
barang dokumen negara. Selama mengirim logistik surat suara pemilu,
diakui sempat terjadi kendala cuaca buruk saat menuju Aceh. Barang yang
seharusnya dikirim membutuh waktu 10 hari, sempat molor menjadi 14 hari.
Total surat suara Pemilu dan dokumen lain yang kami kirim sesuai
perhitungan mencapai 2.900 ton. ”Kami melakukan tugas tersebut
sebaikbaiknya untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu,” imbuhnya.
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/169548/2900-ton-surat-suara-didistribusikan