Sukabumi - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melepas
ekspor manggis asal Sukabumi seberat 92 ton langsung ke Tiongkok.
Pelepasan ekspor dilakukan berbarengan dengan acara apresiasi Kementan
terhadap kinerja ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi.
Amran
menyebut selain ke Tiongkok, Manggis Indonesia juga telah diekspor ke
beberapa negara lainnya seperti China, Hongkong, Thailand, Vietnam,
Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika,
Australia, Prancis, Belanda dan lainnya.
"Hari ini kita melihat
langsung ekspor (produk pertanian) semakin meningkat, tahun 2017 yang
hanya 9.167 ton naik pada 2018 menjadi 38.830 ton meningkat kurang lebih
300 persen karena kita membuat akses langsung ke China, Tiongkok dan
seterusnya," kata Amran kepada awak media di Asrama Haji Cikembang,
Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/2/2019).
Amran menjelaskan dari kenaikan jumlah eskpor tersebut nilai ekspor
meningkat hampir 778% dari 2017 sebesar Rp 54 miliar menjadi Rp 474
miliar pada 2018.
"Ini adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan petani kita, kami harap kalau ketemu teman-teman wartawan
kapan lagi ekspor pak menteri nah ini kita jawab hari ini kita ekspor,
ekspor kita naik 29 persen " lanjut Amran.
Menilik data BPS, sambung Amran, adalah hasil kerja keras Kementan dalam
mengurus sektor pertanian yakni ekspor komoditas pertanian secara
keseluruhan dari 2016 hingga 2018 naik 29 persen. Nilai ekspor 2016
sebesar Rp 384,9 triliun, sementara pada 2018, angkanya naik menjadi Rp
499,3 triliun.
"Ini ada yang menarik dan jarang terekspose,
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian tahun 2014 awal
pemerintahan itu Rp 900 triliun sekarang di 2018 meningkat menjadi 1400
triliun naik menjadi Rp 470 sampai Rp 500 triliun kenaikan PDB di sektor
pertanian akumulasinya 2014 sampai 2018 Rp 1370 triliun. Ini kenaikan
luar biasa dan sangat tajam," beber Amran.
Amran juga menyebut
ekspor tidak hanya beras atau jagung, ada 460 komoditas lainnya yang
dikelola di bawah Kementan. Dengan nilai akumulasi peningkatan selama 4
tahun Rp 1370 triliun lebih dari separuh APBN per tahun.
"Ini
sebenarnya luar biasa yang dilakukan pemerintah dan perhatian pemerintah
kepada petani harus diketahui oleh publik, tidak hanya sekedar
berbicara beras atau jagung," ujarnya.
Di Sukabumi, Amran
terlihat didampingi Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Kepala Badan
Karantina Pertanian, Ali Jamil. Amran juga bertemu dengan 10.000 petani
dan santri tani milenial.
Menteri Amran juga menyalurkan bantuan
kepada petani dan santri milenial. Yakni berupa bantuan domba untuk 40
kelompok ternak masing-masing 25 ekor. Kemudian 4.00 ekor bibit ayam
berikut pakan 8 ton, obat-obatan dan vitamin untuk Kelompok Usaha
Bersama santri milenial Pondok Pesantren Nurul Huda.
Selain itu
ada juga bantuan bibit ayam 567.950 ekor untuk 11.359 rumah tangga
miskin (RTM), bantuan berupa mangga, durian dan manggis 500 pohon, aneka
benih sayuran dan 150 unit pengemasan untuk pengembangan kawasan
fasilitasi pasca panen dan pengolahan, kemudian bantuan benih pala dan
kelapa.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4437910/mentan-lepas-ekspor-manggis-92-ton-ke-china