Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Oktober 2022

Peringati Kesaktian Pancasila, Jateng Terus Gelorakan Semangat Anti-Bullying di Sekolah

 

SEMARANG – Pada momen Hari Kesaktian Pancasila, Pemerintah Provinsi Jateng terus menggelorakan semangat anti-bullying atau penindasan, terutama di sekolah. Sehingga, tindakan bullying bisa hilang atau berkurang.
Bullying itu sangat luas, jadi bukan sekadar merasa terintimidasi atau terancam, tapi bagaimana bullying diharapkan tidak terjadi dan tidak pernah terbersit dalam pikiran anak-anak. Yang kita lakukan, adalah dengan adanya pos-pos atau pos aduan di satuan pendidikan, kemudian mengadu ke Dinas Pendidikan Provinsi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah, seusai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila, di kompleks kantor Gubernur Jateng, Sabtu (1/10/2022).
Menurut Uswatun, di dalamnya ada kegiatan yang bersifat kolaboratif. Hal itu sebenarnya juga untuk meminimalisasi akses individual melakukan intervensi, tekanan atau pressure. Diakuinya, sampai saat ini memang kasus tindakan kekerasan di sekolah mungkin masih ada. Apalagi di era maraknya media sosial, membuka peluang kasus mudah tersebar.
“Tapi kami berterima kasih karena dengan begitu (blow up), maka (kasus bullying) akan segera tertangani dengan baik,” ujarnya.
Dengan edukasi untuk tidak melakukan tindakan kekerasan di sekolah, kata Uswatun, saat ini hal itu terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, pelajar akan mendapatkan pemahaman akan arti keindahan meski ada perbedaan. Diharapkan pula antinya muncul sikap meski berbeda tetap satu atau menjunjung nilai bhineka tunggal ika.
“Anak-anak bisa dipahamkan lagi akan arti keindahan, kebersamaan bahwa perbedaan itu tidaklah ada, bahwa kita berbeda itu harus menyatu. Karena kita negara Bhinneka Tunggal Ika. Itu terintegrasi juga dalam praktik baik di sekolah. Seperti sekolah ramah anak. Ini menjadi bagian yang tak terpisahkan juga,” tambahnya.
Pada momentum Hari Kesaktian Pancasila, Uswatun menilai Pancasila saat ini telah terintergasi secara langsung pada kurikulum satuan pendidikan di Jateng. Di antaranya dengan adanya profil pelajar Pancasila. Jadi kalau bicara Pancasila, saat ini integrasinya justu pada kegiatan pembelajaran, sekaligus pada proyek yang ada di kegiatan pembelajaran.
“Perlu diketahui saat ini, guru, murid, semua kegiatannya adalah melakukan kegiatan yang mewujudkan produk, yaitu profil pelajar Pancasila. Di mana ada kolaborasi, kemandirian, gotong royong dan tentu saja nilai percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Ini menjadi bagian yang tak terpisahkan. Yang sekarang bukan sekadar tempelan, tapi langsung terukur dalam indikator-indikator ketercapaian di kegiatan pembelajaran. Jadi ini untuk memantapkan lagi,” pungkasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap pada Hari Kesaktian Pancasila, masyarakat bisa lebih mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sehingga, tidak tergoda dengan ideologi yang lain.
“Masa depan kita sudah jelas. Di tahun 2045, kita akan menjadi bangsa yang besar. Sehingga Pancasila sebagai landasan ideologi bernegara, bermasyarakat, way of life, itu betul betul menjdi pedoman,” kata Ganjar di kompleks kantornya.
Dengan demikian, tambah orang nomor satu Jateng ini, ke depan bukan dengan mengungkit-ungkit masa lalu yang kelam, karena akan membuat ketidakstabilan kondisi.

“Mari kita bikin di dalam kehidupan bermasyarkat, berpolitik, punya nilai itu. Insyaallah, kalau nilai itu dilaksanakan dengan baik, adem kok, itu punya kekuatan yang luar biasa,” ucapnya. 


Sumber : https://jatengprov.go.id/publik/peringati-kesaktian-pancasila-jateng-terus-gelorakan-semangat-anti-bullying-di-sekolah/