Cari Blog Ini

Senin, 27 Maret 2017

Pelestarian Kendeng Butuh Kearifan Lokal

KUDUS – Penyelamatan hutan di Pegunungan Kendeng, Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, sudah seharusnya segera dilakukan. Selain untuk kelestarian kawasan tersebut pada masa mendatang, upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi potensi banjir bandang di pemukiman Wonosoco dari hutan Kendeng.
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Muria, Hendy Hendro, mengemukakan hal itu, kemarin. Menurutnya, ada dua hal yang patut dicermati dari serangkaian bencana di kawasan tersebut.
Selain kondisi cuaca ekstrem yang sudah sulit diprediksi, musibah juga disebabkan karena adanya kerusakan lingkungan. ”Pada akhirnya, masyarakat yang menjadi korbannya,” katanya.
Dia menyatakan, reboisasi dan upaya sejenisnya diakuinya sudah mulai dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Persoalannya, usaha tersebut tidak akan secara instan membuahkan hasil.
Butuh proses yang sangat lama untuk merealisasikan hal tersebut. ”Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa kerusakan hutan dan lingkungan dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang,” jelasnya.
Salah satu upaya yang perlu diberi penekanan yakni apa pun yang dilakukan untuk membenahi kawasan Kendeng tetap harus mengedepankan kearifan lokal. Hal itu dianggap perlu sebagai bentuk pelibatan warga dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kemiringan
Faktor lainnya yang patut dicermati yakni soal kemiringan lahan. Bila lahan miring tersebut ditutup dengan pepohonan, dimungkinkan akan mengurangi laju air.
Persoalannya, saat ini jumlah pohon yang ada sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Akibatnya, saat terjadi aliran, tanah bagian permukaan ikut hanyut.
Semakin deras gelontoran ditambah dengan tingkat kemiringan, mengakibatkan dampak kerusakan yang lebih parah. ”Itu yang menyebabkan banjir bandang,” tandasnya.
Mengenai solusi ke depan, pihaknya berharap ada pengelolaan hutas berbasis masyarakat. Pengertiannya, pelestarian hutan tetap dilakukan dengan tetap memberi kesempatan bagi publik untuk dapat memanfaatkannya.
”Model agroforestri perlu lebih dioptimalkan dan harus segera direalisasikan,” imbuhnya. 

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pelestarian-kendeng-butuh-kearifan-lokal/