PATI – Untuk kali
pertama, setelah hampir 15 tahun mencari penghidupan dengan memilah
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukoharjo, Kecamatan
Margorejo, Pati, puluhan pemulung kemarin diajak bekerja bakti oleh
pengelola TPA.
Sasarannya membersihkan lingkungan zona
aktif TPA, baik fasilitas saluran maupun akses jalan. Khusus yang
disebut terakhir, selama ini menjadi tempat pengumpulan sampah yang
selesai dipilah dari tempat pembuangan.
”Dengan cara itu, sampah hasil pilahan
dan sampah plastik tidak berceceran,” kata penanggung jawab TPA dari
Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
(PUTR) Kabupaten Pati, Sukiman. Dikatakan, posisi lubang penimbunan
sampah sudah ditata berupa perbukitan.
Karena itu, sisa-sisa sampah tersebut
bila tertiup angin jatuh di jalan, dan bila turun hujan akan tertutup
lumpur. Soalnya, akses jalan itu tiap hari juga dilewati truk tangki
penyangkut tinja yang akan dibuang di sisi barat TPA.
Upaya kerja bakti itu juga mengarah
sasaran saluran pembuang air di sisi utara jalan tersebut, karena ada
sampah yang masuk ke dalam. Dalam waktu kurang dari tiga jam setelah
kerja bakti dimulai pukul 07.00, lingkungan sekitar lubang pembuangan
sampah terlihat bersih.
”Sebenarnya petugas di TPA bisa
melakukan pekerjaan tersebut, tapi kami ingin pemulung juga merasa
bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan tempat mereka bekerja.”
Sanitari Apalagi, kata dia, akses jalan di lingkungan lubang penimbunan
TPA tersebut selama ini yang memanfaatkan itu mereka.
Setelah hasil pilahan sampah dari lubang
dikemas dalam karung plastik dalam jumlah cukup banyak, sementara
ditumpuk di pinggir jalan, baru kemudian diangkut truk pihak penampung.
Jika secara rutin kerja bakti bersama
itu bisa dijadwalkan, hal tersebut sekaligus mempersiapkan mereka
menghadapi pengelolaan sampah dengan lubang yang nanti akan dibangun di
areal seluas 5 hektare.
”Lubang pembuangan tersebut nanti akan
dilengkapi dengan sanitari, serta rumah pemilahan.” Lubang pembuangan
TPA lengkap dengan penunjang sanitari yang dibangun dengan anggaran Rp
15 miliar tersebut merupakan hadiah dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
Sebab, selama ini Pati secara berturutturut meraih penghargaan Adipura, dan bahkan pernah meraih Adipura Kencana.
Karena itu, dalam pembuatan lubang baru
yang dimulai tahun ini, tersedia fasilitas rumah pilah. Semua sampah
dari kota sebelum masuk ke lubang penimbunan harus lebih dahulu dipilah
dengan melibatkan pemulung.
Sampah organik seperti dedaunan hasil
pilahan pemulung nanti tetap akan dibeli sebagai bahan baku pupuk
kompos. Adapun sisa barang-barang bekas seperti plastik yang tidak
terpakai akan dimasukkan ke lubang pembuangan.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pemulung-tpa-pati-diajak-bekerja-bakti/