SEMARANG – Peresmian sekaligus pengoperasian pabrik
semen Rembang milik PT Semen Indonesia yang sedianya dilaksanakan April
depan, akhirnya ditunda. Peresmian diputuskan menunggu hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Hal ini merupakan kesepakatan
pertemuan antara Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki,
Kementerian BUMN, dan PT Semen Indonesia, Senin (20/3).
Hasil pertemuan itu disampaikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
kepada wartawan, Kamis (23/3) malam. Hasil pertemuan lain, lanjut
Ganjar, PT Semen Indonesia akan melakukan pendekatan kepada masyarakat
di sekitar pabrik. PT Semen Indonesia juga akan melakukan perbaikan
jalan serta pertanian. ‘’Disepakati, pengoperasian pabrik dan peresmian
ditunda sementara sampai KLHS selesai,” kata Ganjar. Ganjar menghormati
.eputusan tersebut. Ia tak mempermasalahkan dan justru menilai hal itu
sebagai keputusan bijaksana.
Meski sesuai ketentuan UU, Gubernur seharusnya yang berwenang
mengeluarkan izin. Izin telah dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor
660.1/6/2017 tanggal 23 Februari 2017. ”Terkait izin lingkungan, tidak
ada intervensi oleh presiden. Saling menghormati. Karena institusi
perizinan ada di kementerian dan kemudian dari UU memang di kami
(gubernur). Jadi tidak keliru. Tinggal koordinasi,” lanjutnya.
Tak Berpengaruh
Jika hasil KLHS sudah ada, akan dilakukan rakor antara Menteri LHK,
Menteri BUMN, dan Gubernur Ganjar Pranowo. Sesuai rencana, KLHS akan
selesai pada akhir Maret ini. Ganjar meminta semua pihak menghormati dan
menunggu KLHS. Ganjar juga menyampaikan rasa prihatin atas meninggalnya
salah satu warga penolak keberadaan pabrik semen yang mengecor kaki
dengan semen saat berunjuk rasa di Jakarta.
Harapannya, tak ada lagi protes yang dilakukan dengan cara menyakiti
tubuh sendiri. Sekretaris PT Semen Indonesia Tbk, Agung Wiharto,
membenarkan aktivitas penambangan ditunda untuk sementara. Pihaknya
telah mengetahui hal tersebut dari Teten Masduki. Saat itu sudah ada
penjelasan penambangan menunggu hasil KLHS. PT Semen Indonesia tak
mempersoalkan penundaan tersebut, meski semua persyaratan telah
terpenuhi. PT Semen Indonesia telah mengantongi izin lingkungan,
operasional, maupun penambangan. Saat ini, PT Semen Indonesia telah
menyelesaikan pembangunan pabrik. ‘’Kami belum menambang. Tapi saat ini
percobaan untuk mesin-mesinnya. Bahan diambil dari Tuban. Kalau
percobaan kan tidak masalah,” kata Agung.
Penundaan operasional pabrik, lanjutnya, tak berpengaruh signifikan
pada perusahaan. Masih sesuai perencanaan. Tahun pertama operasional
diperkirakan hanya mampu mencapai sekitar 60 persen dari target produksi
tiga juta ton. Namun, mengingat saat ini sudah menginjak akhir Maret,
maka produksi tidak akan setahun penuh. Misal produksi nantinya dimulai
pada Juni hingga Desember, tahun 2017 bisa menghasilkan 750 ribu ton.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/peresmian-pabrik-semen-rembang-ditunda/