BLORA – Meski sejumlah
pelatih luar Blora telah menyatakan minatnya mengarsiteki Persikaba,
namun tidak membuat pengurus Persikaba tertarik. Mereka tetap
berkomitmen menggunakan pelatil lokal Blora.
Selain alasan minimnya dana, kualitas
pelatih lokal Blora tidak kalah dengan pelatih luar daerah. ”Kami belum
terpikir untuk merekrut pelatih luar daerah.
Pelatih lokal Blora sudah cukup,” tegas
Ketua Umum Persikaba, Agus Puryanto, kemarin. Pelatih luar daerah yang
berminat melatih Persikaba diantaranya Hasan Magribi dan Putut
Wijarnarko.
Keduanya berasal dari Jawa Timur. Saat
ini Persikaba yang disiapkan berlaga di kompetisi Liga 3 (Liga
Nusantara) dilatih Yusuf Supriyanto.
Dia tahun lalu menjadi asisten pelatih
ketika Persikaba dilatih Putut Wijanarko. Bahkan Yusuf Supriyanto pernah
didaulat mengarsiteki Laskar Arya Penangsang, julukan Persikaba, ketika
kursi kepelatihan ditinggalkan pelatih Siswanto di tahun 2014.
Di jajaran tim pelatih Persikaba tahun
ini, Yusuf Supriyanto didampingi asisten pelatih Sukirno Bagong serta
asisten pelatih kiper Tulus Sapmoko. Ketua Umum Persikaba Agus Puryanto
menegaskan, daripada merekrut pelatih luar, pihaknya lebih memilih
mendatangkan pemain luar Blora.
Agus menyebutkan, seiring perubahan
regulasi Liga 3 yang memperbolehkan setiap tim diperkuat maksimal tiga
pemain senior usia dibawah 30 tahun, pihaknya memanggil tiga pemain
senior lokal yang tahun lalu memperkuat Persikaba.
Ketiganya adalah kapten Andri Mulyono
Jati, Dwi Susilo dan Deni Mulyono. Meski begitu, tetap saja jumlah
pemain Persikaba masih belum ideal, baru 15 orang pemain.
Persikaba berencana mendatangkan pemain
luar Blora untuk mengisi posisi penjaga gawang, bek sayap kanan dan
striker. Selain untuk operasional tim, sebagian dana yang ada akan
digunakan untuk gaji pemain.
Optimalkan Pemain
”Lantaran anggaran yang minim, kami
optimalkan saja potensi pemain dan pelatih lokal Blora. Kalaupun masih
kurang, kami membuka pintu untuk merekrut pemain luar daerah,” ujar Agus
Puryanto.
Pemkab Blora tahun ini mengalokasikan
anggaran untuk pembinaan sepak bola di Blora sebesar Rp 500 juta. Jumlah
tersebut lebih sedikit dibanding alokasi tahun sebelumnya sebesar Rp
700 juta.
Selain untuk Persikaba, dana yang
dialokasikan dalam APBD tersebut digunakan oleh Askab PSSI Blora untuk
menggelar kompetisi lokal sekaligus membiayai keikutsertaan tim Blora di
kompetisi Piala Soeratin 2017.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/persikaba-tak-akan-gunakan-pelatih-luar-blora/