JEPARA – Setiap Ramadan Pemkab Jepara selalu meminta
tambahan kuota elpiji ukuran tiga kilogram atau yang kerap disebut
elpiji melon. Namun tahun ini skema tersebut dimungkinkan berubah
sejalan dengan bertambahnya kuota elpiji bersubsidi itu untuk Jepara.
Kabag Perekonomian Setda Jepara Adi Nugroho menjelaskan, tahun ini
Jepara mendapatkan kuota elpiji melon sebanyak 8.204.333 tabung untuk
satu tahun. Sehingga rata-rata ada 683.694 tabung tiap bulannya.
Jumlah itu meningkat 453.696 tabung dibandingkan dengan kuota tahun
lalu. ”Tahun lalu kota yang tersedia sebanyak 7.750.637 tabung dengan
realisasi sebanyak 7.821.000 tabung.
Realisasi tahun lalu lebih tinggi karena ada penambahan kuota,” kata
Adi, Jumat (28/4). Adanya tambahan tersebut, lanjutnya, ketersediaan
elpiji tiga kilogram saat Ramadan hingga Lebaran diperkirakan mencukupi.
Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi untuk memastikan membutuhkan tambahan atau tidak.
Jika berdasarkan pantauan di lapangan beserta evaluasi yang dilakukan
menyatakan butuh tambahan, maka pihaknya akan mengajukan usulan
penambahan ke Pertamina. ”Untuk saat ini belum bisa dipastikan. Namun
kami perkirakan jumlah mencukupi selama Ramadan hingga Lebaran.
Pertamina kami yakini memberikan kuota sebanyak itu juga
mempertimbangkan lonjakan kebutuhan,î tandasnya. Satu hal yang justru
dikhawatirkan pihaknya adalah lonjakan harga.
Tergantung Wilayah
Pasalnya, soal harga elpiji tiga kilogram di pasaran saat ini saja
diakuinya memang lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang
ditetapkan sebesar Rp 15.500. ”Sampai ke konsumen, harga memang bisa
sampai antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu (per tabung).
Tergantung wilayah masing-masing,” bebernya. Disinggung penyebab
tingginya harga, Adi mengemukakan salah satunya karena jauhnya jarak
distribusi.
Khususnya di wilayah ujung utara Jepara, seperti Kecamatan Keling dan
Donorojo. Dari data yang dimiliki, di wilayah utara tersebut hanya ada
satu agen yakni di Kembang. ”Jepara memiliki 13 agen yang melayani 1.300
pangkalan.
Agenagen tersebut di antaranya tiga di Kalinyamatan, satu di Mayong,
satu di Welahan, satu di Kedung dan satu di Kembang. Sementara di Jepara
Kota ada tiga agen,î terangnya.
Soal harga elpiji bersubsidi ini, pihaknya sebatas memberikan laporan
ke Pertamina jika di tingkat paling bawah (pangkalan) atau juga agen
menjual elpiji yang terlalu mahal. Sebab menurut regulasi pihaknya tidak
memiliki wewenang menindak.
ìJika pangkalan yang menjual elpiji tak sesuai ketentuan, agen yang
memberikan sanksi. Bisa dengan tak lagi menyetok elpiji untuk pangkalan
itu. Untuk agen, langsung Pertamina yang memberi sanksi,î tambahnya.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kuota-elpiji-tiga-kilogram-diyakini-cukup/