Penilaian lapangan ini, imbuh Agus,
merupakan proses akhir dari beberapa tahapan penilaian. “Sebelumnya
masing-masing Kabupaten telah mengirimkan Desa yang masuk kriteria
lomba. Tahap selanjutnya adalah penilaian administratif. Jika memenuhi
syarat, kami undang untuk melakukan paparan. Nah kunjungan ke sini ini
untuk mencocokkan apakah yang kemarin dipaparkan memang sudah sesuai
dengan kenyataan di lapangan atau tidak”, terang pria yang juga menjabat
sebagai Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan
dan Catatan Sipil Provinsi Jateng ini.
Untuk tim penilaiannya, lanjut Agus,
berasal dari lintas sektoral, mulai dari unsur perangkat daerah,
perguruan tinggi , hingga masyarakat yang dalam hal ini diwakili dari
Tim Penggerak PKK. “Kalau materi penilaiannya terdiri atas gotong royong
dalam bidang Sosial Budaya Agama, Kegotongroyongan dalam bidang
ekonomi, lingkungan, serta gotong-royong dalam mewujudkan ketentraman”,
ungkap pria bertubuh kurus ini.
Bupati Pati melalui Asisten Sekda Bidang
Pemerintahan, Sudiyono, dalam sambutannya berharap Pati dapat menjadi
yang terbaik. “Mudah-mudahan kita bisa meraih peringkat pertama agar
bisa maju ke tingkat nasional”,harapnya.
Menurut Agus, untuk bisa menjadi
juara pertama, Pati harus bisa mengalahkan dua kabupaten lain yaitu
Kabupaten Pekalongan dan Kebumen. “Tapi hingga saat ini kami belum bisa
menyampaikan posisi skor sementara dari ketiga nominator. Soalnya kan
baru Pati yang kami kunjungi, jadi belum ada yang bisa
disbanding-bandingkan”, tuturnya.
Namun demikian pihaknya berjanji
untuk mengumumkan hasilnya di puncak perayaan Bulan Bhakti
Gotong Royong Tingkat Provinsi, yang rencananya akan dilanksanakan di
Kabupaten Boyolali. “Tanggal pastinya menyusul. Yang jelas puncak
perayaannya akan jatuh di Bulan April ini”, lanjutnya. Siapa pun
pemenangnya, imbuhnya, akan mewakili Jawa Tengah pada event serupa di
tingkat nasional pada tahun 2018 mendatang.Sumber Berita : https://www.patikab.go.id/v2/id/2017/04/03/pati-masuk-tiga-besar-lomba-gotong-royong-masyarak/