Cari Blog Ini

Rabu, 19 April 2017

Pohon Kelor Diekspor ke Malaysia Setelah Ditanam Tiga Bulan

BLORA - Keberhasilan budidaya tanaman kelor (Moringa oleifera) oleh Ai Dudi Krisnadi di Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Blora, menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
Dengan memanfaat lahan di bawah pohon jati, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo melakukan penanaman pohon kelor. Jika upaya tersebut berhasil, penanamn pohon kelor akan diperluas di kawasan hutan.
Sebab, hal itu cukup banyak lahan yang berada di bawah pohon jati di wilayah Perhutani KPH Kebonharjo. ‘’Banyaka manfaat dari tanaman kelor, Perhutani KPH Kebonharjo tidak pikir panjang untuk ikut menanam kelor seperti Pak Dudi Krisnadi yang telah sukses membudidayakan kelor di Ngawenombo Kunduran hingga produknya di ekspor ke luar negeri,’’ujarAdministratur (Adm) Perhutani KPH Kebonharjo, Isnin Soiban, kemarin.
Penanaman kelor di bawah tegakan pohon jati dilakukan di kawasan hutan eks TPK Banyuurip, Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Blora, Senin (17/4).
Wakil Bupati (Wabup) Blora Arief Rohman didaulat melakukan penanaman perdana. Ikut pula melakukan penanaman, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Blora, Ainus Sholicah, Dirut PT Moringa Organik Indonesia, Ai Dudi Krisnadi, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bogorejo dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Sendangrejo dan Desa Gayam.
Tekad Besar
Adm Perhutani KPH Kebonharjo, Isnin Soiban, mengemukakan, setelah konsultasi beberapa kali dan Dudi Krisnadi mengatakan bahwa kelor bisa ditanam di bawah tegakan jati, pihak Perhutani pun langsung bergerak. ‘’Kami langsung menjalin kerja sama untuk menanam kelor di lahan seluas 1 hektare di hutan eks-TPK Banyuurip di tepi Jalan Bogorejo-Jatirogo ini.
Harapannya, bisa menjadi pusat budidaya kelor yang pertama kali di kawasan hutan sehingga bisa ikut memberdayakan LMDH di sekitar,’’ kata Isnin. Dudi Krisnadi, yang hadir dalam penamaman kelor di bawah tegakan pohon jati tersebut mengatakan, penanaman bibit kelor di lokasi itu untuk dipanen daunnya.
Dia berharap, dengan perawatan yang baik, dalam tiga bulan ke depan sudah bisa panen perdana. ‘’Saya yakin dengan tekad yang besar ini, penanaman kelor ini bisa berhasil. Tiga bulan ke depan semoga bisa panen perdana.
Hasilnya, nanti akan dikeringkan. Dalam sebulan kemudian, kita kirim ke Malaysia. Market kita ke sana, karena permintaan untuk bahan makanan ternak sangat banyak. Harganya juga cukup mahal dan dijamin akan menguntungkan,’’ kata Dudi, yang belum lama ini ditetapkan sebagai Duta Kelor di Malaysia.
Melihat antusiasme Perhutani KPH Kebonharjo ikut membudidayakan kelor, Wabup Arief Rohman mengapresiasi dan menyampaikan salam hormat dari Bupati Djoko Nugroho. ‘’Pak Bupati mengapresiasi usaha Perhutani KPH Kebonharjo untuk bisa mengembangkan tanaman kelor di bawah tegakan jati.
Kita harus optimistis ini akan berhasil. Nanti kalau panen perdana, biar Pak Bupati yang datang untuk memetik kelornya,’’ ujar Arief Rohman. Sekadar diketahui, tanaman kelor mempunyai banyak manfaat untuk manusia.
Manfaat itu di antaranya sebagai bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, sebagai bahan perawatan kecantikan, pemenuhan nutrisi, pencegahan gizi buruk dan lainnya.
Kelor bisa diolah menjadi berbagai aneka makanan. Bahkan, bisa menjadi bahan pakan ternak nonkolesterol dan dijadikan pupuk organik yang sangat sehat untuk tumbuh-tumbuhan. 


Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pohon-kelor-diekspor-ke-malaysia/