PATI – Jembatan pada jalan penghubung
antara Desa Baturejo dan Wotan di Kecamatan Sukolilo, Pati berlubang.
Lebar lubangnya mencapai 1,5 meter hingga terlihat sungai di bagian
bawah jembatan.
Kondisi ini, membahayakan pengguna
jalan yang melintas. Lantaran sewaktu-waktu bisa menimbulkan kecelakaan
apabila pengendara lengah. Oleh pemerintah desa setempat, lubang
jembatan itu, diberi batu padas sebagai penandanya.
Dari pantauan di lapangan
kemarin, intensitas kendaraan yang lewat tidak begitu banyak. Hanya ada
beberapa kendaraan roda dua dan empat yang nekat melintasinya.
Jhoni warga Desa Baturejo
mengatakan, jalan penghubung Desa Baturejo dan Wotan kondisinya
memperihatikan, jalannya berlubang. Hal ini sudah terjadi sejak tiga
bulan yang lalu. Jalan berlubang tersebutsangat membahayakan.
”Jalan penghubung itu
berlubang, karena tanah di bawahnya terkikis oleh air. Sehingga air
di bawahnya sampai kelihatan. Tidak jarang warga yang melintas berhenti
untuk melihatnya. Bahkan pada Februari kemarin, airnya dibawahnya meluap
dan masuk ke pemukiman warga. Seperti di Dukuh Ronggo kemarin dapat
kiriman banjir bandang karena jalan yang amblong tersebut,” bebernya.
Sementara ini, pemerintah desa
setempat sudah mengukur kerusakan jalan. Bahkan kemarin juga ada pihak
dinasyang datang ke lokasi. Selain itu, di sisi selatan jalan ada
pondasi buk yang bawahnya juga sudah berlubang.”Pondasi buk juga
mengalami kerusakan yang cukup parah. Mungkin kalau ada banjir besar
lagi, bisa ambrol lebih parah,” terangnya.
Meski kondisi jalan berlubang,
namun pada sisi bagian utara masih bisa digunakan. Tidak sedikit motor
dan mobil yang masih berani melintas bahu jalan tersebut. Pengendara
yang melintas di jalan tersebut biasanya mengurangi kecepatannya.
Sementara itu, Nur Subiyakto, kepala
Desa Baturejo mengatakan, jalan tersebut sudah pernah disurvey oleh
dinas terkait. Dari dinas terkait belum memberi kabar tentang perbaikan
jalan tersebut. Dikhawatirkan rusaknya melebar ke bahu jalan yang utara.
”Sementara ini desa baru memberi
tanda jalan yang rusak menggunakan batu padas. Material itu, berasal
dari PAD desa setempat,” ungkapnya. Sumber Berita : https://www.patikab.go.id/v2/id/2017/04/27/tiga-bulan-berlubang-jembatan-ini-masih-belum-diti/