REMBANG - Sejumlah warga di
wilayah kota Rembang beberapa bulan terakhir ini dibuat resah. Pasalnya,
beberapa kios/toko milik warga disatroni penjahat. Pencuri umumnya
hanya mengambil rokok atau uang yang ditinggal pemilik di laci toko.
Sri Purwaningsih (53), warga Kelurahan
Kutoharjo, Kecamatan Rembang Kota menuturkan, toko miliknya yang
terletak di depan Percetakan Sang Timur sudah tiga kali disatroni
pencuri. ‘’Kejadian terakhir pada bulan ini.
Dua kali tapi dalam hari yang berbeda,’’
kata dia, kemarin. Pihaknya heran mengingat lokasi itu ramai. Apalagi
tokonya terletak di depan sebuah panti asuhan yang setiap hari selalu
ramai.
Ia menduga pelaku orang yang sama
mengingat seperti tahu toko sudah sepi. ‘’Cara masuknya pun sama, yaitu
menjebol dinding yang terbuat dari kayu.’’ Menurutnya, rokok yang baru
dia kulak selalu dicuri. Kendati sudah tiga kali tokonya kebobolan, ia
belum melapor kepada polisi.
Siang Hari
Tidak jauh dari toko milik Sri
Purwaningsih, yakni jalan sempit di timur SD Katolik juga dianggap oleh
beberapa warga rawan tindak penjambretan. Sudah berkali-kali
penjambretan terjadi di tempat itu.
Semua korban adalah ibu rumah tangga
yang menjemput anak pulang sekolah. Yang membuat warga geram,
penjambretan terjadi pada siang hari ketika masih banyak orang. Bahkan
adakalanya di dekat rumah warga.
Kepala Kelurahan Kutoharjo, Kecamatan
Rembang Kota, Purwono membenarkan kabar bahwa di wilayahnya sering
terjadi tindak kejahatan. ”Saya sudah berkali-kali mendapat informasi
ada penjambretan.
Namun korban enggan melapor ke polisi,
meski sudah saya sarankan.’’ Di tempat lain, yakni sepanjang Jalan HOS
Cokroaminoto, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Diponegoro, Jalan Pemuda,
dan daerah Karangmencol, juga disebutkan oleh warga rawan tindak
kriminalitas, terutama penjambretan. ”Sekarang ini Rembang tidak aman,”
kata Suwardi, yang mengaku istrinya pernah menjadi korban penjambretan.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-anggap-rembang-tak-aman/