Surabaya, Kominfo - Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi
dan Informatika Samuel A. Pangerapan menyatakan generasi muda harus
sering berkumpul untuk membicarakan Indonesia 2045 dan mengisi konten
media sosial dengan lebih kreatif. "Kalau tidak disiapkan sejak
sekarang, apa jadinya Indonesia masa depan. Anak muda sekarang ini yang
nantinya mengisi Indonesia masa depan," katanya dihadapan peserta dan
pengunjung Geek Festival, di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa
Timur, Sabtu (20/05/2017).
Menurut Semuel, agar setiap anak muda dapat berkumpul dan kolaborasi,
harus lebih banyak lagi event forum. "Seperti Geekfest yang
mendiskusikan kemajuan agar memunculkan konten-konten di sosial media
yang lebih kreatif," tandasnya.
Menurut Dirjen Aptika, dengan
berkumpul maka akan dapat memulai kolaborasi. ""Dasarnya digital ekonomi
adalah kolaborasi. Digital ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri, semua
harus terlibat mulai dari produsen, marketing dan penghantarnya semua
harus bekerjasama," katanya.
Menurut Dirjen Aptika, hukum ekonomi
pun bisa diterapkan dalam bidang ekonomi digital. "Istilah pembeli
adalah raja itu adanya diterapkan di bisnis digital," ujar Samuel.
Pelaksanaan
Geekfest 2017 menurut Semuel diharapkan bisa merangsang anak muda di
daerah untuk memunculkan kreasinya. "Karena sebagian besar pelaku
kreatif saat ini adalah anak muda. Hal ini untuk menyiapkan masa depan
indonesia di tahun 2045," harapnya.
Dirjen Semuel mengapreasi gerakan
kolaborasi industri kreatif digital di Geek Festival 2017. Samuel
bangga dengan semangat kebangkitan intelektual muda kreatif yang
berkolaborasi membangun Indonesia masa depan mulai dari teknologi, art,
dan bisnis.
Dalam acara tersebut, Walikota Surabaya mengatakan,
bahwa mimpinya untuk bisa mewujudkan industri kreatif di surabaya
akhirya dapat terwujud. “Kini Surabaya sudah menjadi tempat berkumpulnya
anak-anak muda secara maksimal,” ungkapnya.
Bahkan Risma berjanji
akan membangun tempat diskusi dan belajar yang akan diletakkan di Gedung
Siola Lt.3. "Ruangan tersebut akan dibuka selama 24 jam disertai mentor
untuk mendidik dan menjawab pertanyaan dari mereka yang ingin belajar
industri kreatif,” terangnya.
Alasan Risma mensupport kegiatan
positif bagi anak muda ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
ketika dirinya berkunjung ke Inggris beberapa waktu lalu. Ia bercerita
bahwa di sana, terdapat pengembangan innovatif atau pengenalan teknologi
secara dini yang diperuntukkan bagi anak kecil.
“Mereka diajari dan
dikenalkan seputar dunia teknologi, tujuannya agar anak dapat berinovasi
dimanapun dan kapanpun, itu yang nanti saya terapkan di surabaya agar
anak-anak muda di surabaya tidak ketinggalan dalam berteknologi,” terang
Mantan Kepala Bappeko tersebut.
Geekfest yang berlangsung selama dua
hari (20-21 Mei 2017). Acara ini sekaligus menandai Hari Jadi Kota
Surabaya (HJKS) ke-724 dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Hadir
dalam acara pembukaan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Inisiator
Urban Culture Doddy Wahyu Widodo, Afandi dari ITS, Chief Eksekutor KIBAR
Yansen Kamto, Aktor dan CEO Layaria Dennis Adhiswara, Pegiat Starup
Digital Vidi Aldiano. Selain itu ada co-Founder AR & CO Peter
Shearer, Founder Padepokan Ragakusuma Sweta Kartika dan CEO Anantarupa
Studios Ivan Chen.
Sumber Berita : https://www.kominfo.go.id/content/detail/9672/anak-muda-harus-kolaborasi-buat-konten-kreatif/0/berita_satker