Cari Blog Ini

Senin, 22 Mei 2017

Anak Muda Harus Kolaborasi Buat Konten Kreatif

Surabaya, Kominfo - Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel A. Pangerapan menyatakan generasi muda harus sering berkumpul untuk membicarakan Indonesia 2045 dan mengisi konten media sosial dengan lebih kreatif.  "Kalau tidak disiapkan sejak sekarang, apa jadinya Indonesia masa depan. Anak muda sekarang ini yang nantinya mengisi Indonesia masa depan," katanya dihadapan peserta dan pengunjung Geek Festival, di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/05/2017).
Menurut Semuel, agar setiap anak muda dapat berkumpul dan kolaborasi, harus lebih banyak lagi event forum. "Seperti Geekfest yang mendiskusikan kemajuan agar memunculkan konten-konten di sosial media yang lebih kreatif," tandasnya.
Menurut Dirjen Aptika, dengan berkumpul maka akan dapat memulai kolaborasi. ""Dasarnya digital ekonomi adalah kolaborasi. Digital ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri, semua harus terlibat mulai dari produsen, marketing dan penghantarnya semua harus bekerjasama," katanya.
Menurut Dirjen Aptika, hukum ekonomi pun bisa diterapkan dalam bidang ekonomi digital. "Istilah pembeli adalah raja itu adanya diterapkan di bisnis digital," ujar Samuel.
Pelaksanaan Geekfest 2017 menurut Semuel diharapkan bisa merangsang anak muda di daerah untuk memunculkan kreasinya. "Karena sebagian besar pelaku kreatif saat ini adalah anak muda. Hal ini untuk menyiapkan masa depan indonesia di tahun 2045," harapnya.
Dirjen Semuel mengapreasi gerakan kolaborasi industri kreatif digital di Geek Festival 2017. Samuel bangga dengan semangat kebangkitan intelektual muda kreatif yang berkolaborasi membangun Indonesia masa depan mulai dari teknologi, art, dan bisnis.
Dalam acara tersebut, Walikota Surabaya mengatakan, bahwa mimpinya untuk bisa mewujudkan industri kreatif di surabaya akhirya dapat terwujud. “Kini Surabaya sudah menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda secara maksimal,” ungkapnya.
Bahkan Risma berjanji akan membangun tempat diskusi dan belajar yang akan diletakkan di Gedung Siola Lt.3. "Ruangan tersebut akan dibuka selama 24 jam disertai mentor untuk mendidik dan menjawab pertanyaan dari mereka yang ingin belajar industri kreatif,” terangnya.
Alasan Risma mensupport kegiatan positif bagi anak muda ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya ketika dirinya berkunjung ke Inggris beberapa waktu lalu. Ia bercerita bahwa di sana, terdapat pengembangan innovatif atau pengenalan teknologi secara dini yang diperuntukkan bagi anak kecil.
“Mereka diajari dan dikenalkan seputar dunia teknologi, tujuannya agar anak dapat berinovasi dimanapun dan kapanpun, itu yang nanti saya terapkan di surabaya agar anak-anak muda di surabaya tidak ketinggalan dalam berteknologi,” terang Mantan Kepala Bappeko tersebut.
Geekfest yang berlangsung selama dua hari (20-21 Mei 2017). Acara ini sekaligus menandai Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Hadir dalam acara pembukaan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Inisiator Urban Culture Doddy Wahyu Widodo, Afandi dari ITS, Chief Eksekutor KIBAR Yansen Kamto, Aktor dan CEO Layaria Dennis Adhiswara, Pegiat Starup Digital Vidi Aldiano. Selain itu ada  co-Founder AR & CO Peter Shearer, Founder Padepokan Ragakusuma Sweta Kartika  dan CEO Anantarupa Studios Ivan Chen.  

Sumber Berita : https://www.kominfo.go.id/content/detail/9672/anak-muda-harus-kolaborasi-buat-konten-kreatif/0/berita_satker