PURWODADI – Ada 14 orang yang diduga preman dan
gelandangan terjaring Operasi Ramadniya Candi 2017 oleh Satuan Sabhara
Polres Grbobogan kemarin. Mereka berada di beberapa lokasi di Kota
Purwodadi.
Kasat Sabhara Polres Grobogan AKP Lamsir mengatakan, sekitar
pukul 12.30 hingga pukul 14.00 melakukan penyisiran. Di antaranya di
Terminal Angkutan Kota, Pasar Induk Purwodadi, eks Koplak Dokar, dan
Terminal Induk Purwodadi.
Sejumlah preman dan pengamen berusaha menolak saat diamankan
petugas. Mereka membantah menganggu kenyamanan masyarakat. Bahkan,
petugas mendapati sekelompok anak punk yang bergerombol. Mereka akhirnya
digiring dan dinaikkan ke kendaraan polisi.
“Kali ini sasarannya fokus kepada gepeng, premanisme, pengamen,
dan anak punk. Kali ini kami berhasil membawa 14 orang. Meski sempat
adanya perlawanan, namun kami berhasil membawa semuanya,” paparnya.
Petugas berhasil membawa barang bukti sejumlah uang, sabuk,
kalung, tindik, gelang, gitar, korek, gantungan keris, dan kentrung.
“Tentunya adanya ini guna menekan terjadinya gangguan keamanan dan
menjaga ketertiban masyarakat selama Ramadan ini,” jelasnya.
Petugas juga memberikan pembinaan sekaligus menulis surat
pernyataan. Bahkan diupayakan mendatangkan orang tua , kemudian
diteruskan ke Departemen Sosial.
“Bagi orang tua yang datang langsung dipulangkan, tapi kalau
belum mereka diberikan bimbingan. Rata-rata mereka berasal dari
Grobogan, namun ada beberapa dari Bojonegoro, bahkan Cikampek. Mereka
juga bekerja sebagai pengamen,” ujarnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/06/21/3915/belasan-preman-dan-anak-punk-diciduk