Cari Blog Ini

Rabu, 14 Juni 2017

Pati Kembali Raih Adipura Sulap TPA Jadi Objek Wisata Lokal

PATI – Tahun ini, Pati dipastikan kembali meraih penghargaan Adipura Kencana karena unggul dalam inovasi, terutama di sektor pengelolaan sampah.
Pemkab melakukan terobosan dengan mengelola TPA di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, menjadi objek wisata lokal. Hal itu dapat menghapus kesan negatif bagi masyarakat terhadap TPA itu.
TPA yang kental dengan kesan bau tak sedap, menyengat, penuh dengan tumpukan sampah hingga menggunung, dan ribuan lalat yang berterbangan, kini berubah 180 derajat.
Lokasi itu kini layak dikunjungan masyarakat untuk berwisata. Lokasi itu hanya berada sekitar 6 kilometer dari ke Pati Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Purwadi, menjelaskan, dirinya secara resmi diundang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk melakukan paparan di Gedung Manggal Wana Bakti Jakarta, kemarin.
Pendadaran tersebut dilakukan Bupati di depan Dewan Adipura pusat, mulai pukul 16.00 sampai selesai. Karena itu, sebanyak 30 personel Kepala Organisasi Pemimpin Daerah (OPD) terkait akan menyertai.
Akan tetapi, kapan hasil raihan penghargaan tersebut disampaikan, pihaknya belum mengetahui secara pasti. ‘’Besar kemungkinan seusai Lebaran karena peringatan Hari Lingkungan Hidup, sudah berlangsung Selasa (6/6) lalu,’’ katanya.
Dengan penyampaian paparan kondisi upaya menciptakan Pati sebagai Kota Kecil Terbersih, tentu akan memperkuat bahwa hal itu harus benar-benar dilakukan secara serius dan maksimal.
‘’Tidak kalah penting adalah sikap masyarakat dalam kepeduliannya menciptakan Pati yang benar-benar bersih, bukan sekadar slogan.’’
Perbandingan
Bukti tentang hal itu, masih kata Purwadi, adalah banyaknya daerah lain yang selama ini melakukan kunjungan ke TPA itu. Mereka belajar mengenai sistem pengelolaan TPA untuk mencari solusi.
Dengan kata lain, Pati selama ini menjadi rujukan dalam mengelola persampahan yang kian hari bukan semakin berkurang, tapi semakin kompleks.
Karena itu, wajar jika banyak inovasi yang harus dicoba, termasuk menciptakan bagaimana memciptakan timbunan sampah yang tidak mencemari lingkungan.
Hal tersebut secara maksimal akan bisa diwujudkan di Pati, setelah tersedianya TPA model Sanitary Landfill, yang saat ini masih dalam tahap pelaksanaan. Ke depan, Pati harus menjadi barometer nasional dalam upaya menciptakan lingkungan kawasan perkotaan yang andal.
Hal tersebut, kata dia, menuntut kesadaran dan partisipasi warga secara optimal, agar beban sampah kian hari bukan kian bertambah berat, tapi justru sebaliknya. Semua itu akan dicapai, jika masingmasing perkampungan warga semuanya sadar untuk membentuk bank sampah.
Melalui upaya tersebut, sampah yang sudah terpilah sejak awal antara yang mempunyai nilai ekonomi maupun yang limbah bisa memberi manfaat bagi warga. ‘’Dalam mengelola persampahan dibutuhkan sikap guyub dan rukun seluruh kelompok warga,’’ katanya. 


Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pati-kembali-raih-adipura/